Jumat 04 Dec 2015 08:27 WIB

Astagfirullah... Alquran Diberondong Peluru Tergeletak di Depan Toko

Sebuah Alquran terjemahan Inggris penuh lubang bekas peluru ditemukan tergeletak di depan pintu sebuah toko busana Muslim di Anaheim, California, Selasa (1/12).
Foto: buzzfeed
Sebuah Alquran terjemahan Inggris penuh lubang bekas peluru ditemukan tergeletak di depan pintu sebuah toko busana Muslim di Anaheim, California, Selasa (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ANAHEIM -- Sebuah Alquran terjemahan Inggris penuh lubang bekas peluru ditemukan tergeletak di depan pintu sebuah toko busana Muslim di Anaheim, California, Selasa (1/12).

Toko tersebut berada di lingkungan komunitas Arab. Polisi setempat dan Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki insiden ini.

Pemilik Toko Al Farah, tempat ditemukannya Alquran, Terry Cormier (36 tahun), menemukan Alquran terselip di antara pintu dan pegangan pintu saat membuka toko sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

"Sangat jelas ini disengaja. Saya pikir, siapa pun yang melakukannya, saya yakin mereka takut atau tidak punya wawasan cukup mengenai Islam. Dengan merusak kitab yang penting bagi kami, mereka menunjukkan kebencian atas sesuatu yang tidak mereka mengerti," katanya kepada BuzzFeed News, Kamis (3/12).

Cormier lantas melaporkan insiden ini ke kelompok advokasi Muslim Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan Departemen Polisi Anaheim.

"Kami menyelidiki ini sebagai insiden kebencian. Kami peduli terhadap semua populasi kami dan akan menyelidiki ini secara penuh," ujar juru bicara Departemen Polisi Anaheim Daron Wyatt.

Polisi bekerja sama dengan jaksa dari distrik Orange County untuk menyelidiki kasus ini dengan kemungkinan tuduhan kejahatan kebencian.

Petugas melakukan pemeriksaan forensik terhadap Alquran tersebut untuk diproses sebagai bukti. Penyelidik sedang mencari bukti rekaman CCTV yang kemungkinan pelaku tertangkap kamera dan mencari saksi mata.

Jendela Toko Al Farah dirusak seseorang yang tidak bertanggung jawab pada Agustus lalu. Polisi sedang menyelidiki apakah kedua insiden tersebut berkaitan.

CAIR melaporkan diskriminasi dan kejahatan kebencian terhadap Muslim meningkat usai serangan Paris. Tercatat, sekitar 23 insiden penganiayaan, ancaman, atau serangan terhadap individu dan masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement