Jumat 25 Dec 2015 12:41 WIB

Lebih dari 20 Keluarga Muslim ditolak Masuk AS

Rep: c16/ Red: Bilal Ramadhan
Muslim di Amerika Serikat (AS)
Foto: islamtimes
Muslim di Amerika Serikat (AS)

REPUBLIKA.CO.ID, Setidaknya 20 keluarga Muslim tidak mendapatkan izin untuk masuk ke Amerika Serikat (AS). Hal tersebut ditengarai meningkatnya diskriminasi agama yang dilakukan oleh pejabat perbatasan.

Penolakan berawal dari sebuah keluarga yang gagal terbang ke Los Angeles untuk berlibur ke Disneyland. Mereka dinyatakan tidak bisa berangkat beberapa menit sebelum pesawat lepas landas.

Kepala keluarga, Mohammad Tariq Mahmood, rencananya hendak terbang dari bandar udara Gatwick, London, bersama dengan 10 anggota keluarga lainnya. Namun ketika sedang mengantri, ia dan keluarganya diminta keluar dari barisan oleh seorang petugas pengontrol perbatasan.

Menurut Mahmood, petugas tersebut mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan perintah dari Washington untuk melarang Mahmood dan keluarga terbang ke AS. Mahmood yang saat itu akan berangkat dengan saudara dan anak-anaknya mengaku tidak mendapatkan alasan yang jelas terkait pelarangan tersebut.

"Kami merasa hancur. Kami telah merencanakan perjalanan ini selama dua bulan, anak-anak sangat bersemangat, dan tiba-tiba beberapa orang datang dan berkata, 'Anda tidak diizinkan untuk naik pesawat'," kata Mahmood seperti dilansir independent.co.uk, Kamis (24/12).

Ajmal Masroor, salah satu imam terkemuka di London, mengatakan mereka yang terkena dampak larangan merasa ketakutan dan khawatir karena tidak akan pernah bisa berkunjung ke Amerika lagi.

"Trend yang menakutkan tentang diskriminasi rasial dan larangan imigrasi ini sudah di luar kendali, ini harus dihentikan. Mereka tidak punya hak untuk melakukan diskriminasi rasial," kata Ajmal.

Imam berusia 44 tahun ini mengaku pernah mengalami perlakuan yang serupa dengan keluarga Mahmood. Visa miliknya dicabut dengan tiba-tiba pada 17 Desember setelah melakukan check-in untuk penerbangan Virgin Atlantic di bandar udara Heathrow.

Padahal, sebelumnya ia tidak pernah bermasalah dengan visa. Menurutnya, setidaknya ada 20 kasus serupa yang pernah ia temukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement