Selasa 12 Jan 2016 08:49 WIB

Dianggap Nama Teroris, Profesor Muslim Ditolak Perusahaan Video Game

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Nama Muhammad Khan yang diblok saat register
Foto: The Intercept
Nama Muhammad Khan yang diblok saat register

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Seorang Profesor muslim, Muhammad Khan penikmat permainan video game dilarang mengikuti ajang gameer dari salah satu perusahaan video Game, 'Epic Game'. Pelarangan ini lantaran nama yang bersangkutan dianggap sebagai nama pemodal gerakan teroris.

Dilansir The intercept, Selasa (12/1), Perusahaan video Epic Games menggunakan sistem data dari pemerintah AS sehingga Muhammad 'Zakir' Khan terblokir dari keikutsertaannya dalam ajang permainan game ini. Muhammad 'Zakir' Khan merupakan Professor di Broward College di Florida.

Selain pengajar, Muhammad 'Zakir' Khan adalah gamer, ketika ia akan mendaftar untuk ajang game shooter, ia tidak diizinkan membuat akun karena nama Muhammad Khan sesuai dengan daftar teroris dari Departemen Keuangan Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) AS.

"Jika nama anda terdaftar, maka tidak ada warga AS yang diperbolehkan untuk bertransaksi dengan anda," kata Kaveh Miremadi, pengacara Khan di Washington.

Ketika dikonfirmasi dengan data pemerintah AS tersebut, Muhammad Khan terkait dengan pemodal organisasi teroris Pakistan, Lashkar e Taiba di Kashmir.

Tapi tidak satu pun disebutkan Muhammad Khan berada di Florida. Muhammad Khan pun mempertanyakan perlakuan perusahaan video Game ini kepadanya melalui akun twitternya.

"Apakah di Bandara atau hanya mendaftar ikut dalam sebuah ajang game juga mendapatkan perlakuan yang menakutkan dan tidak manusiawi," cuit Zakir Khan melalui akunya @Muzzakh.

Atas perlakuan tersebut CEO Epic Games, Tim Sweeney melalui akun twitternya menjawab pemblokiran tersebut bukan atas dasar kesengajaan, dan Epic Games berjanji ajan memperbaiki kesalahan tersebut.

"Maaf, tidak bermaksud seperti itu. Kami sedang bekerja memperbaiki sistem ASAP. Penyebabnya: filter yang terlalu luas terkait pembatasan di perdagangan AS."

Ia juga meminta maaf atas perlakuan ini, "Saya memahami dan menyesal. Ini adalah kode filter yang buruk, yang hanya memeriksa daftar hanya berdasarkan nama," kata Sweeney dalam twitter @TimSweeneyEpic.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement