Ahad 17 Jan 2016 14:42 WIB

PBB: Bantuan Kemanusiaan Perlu 40 Miliar Dolar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Julkifli Marbun
PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Diperkirakan butuh 40 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Perkembangan pesat mereka yang membutuhkan bantuan akibat dari konflik dan bencana alam di seluruh dunia.

Sebuah panel yang ditunjuk PBB mengatakan, pihaknya mengalami kekurangan sebanyak 15 miliar dolar AS. Satu kemungkinan cara untuk membantu memenuhi angka tersebu adalah dari pajak sukarela di tiket pertandingan sepak bola dan olahraga lainnya, konser acara hiburan, perjalanan udara dan bensin.

Laporan panel pembiayaan kemanusiaan akan diluncurkan akhir pekan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Dubai. Laporan mengungkapkan, saat ini dunia menghabiskan sekitar 25 miliar dolar AS sebagai bantuan untuk menyelamatkan 125 juta jiwa. Angka 25 miliar dolar AS adalah lebih dari 12 kali lipat dibanding pada 2002. Saat itu PBB hanya mengeluarkan dua miliar dolar AS.

"Kami memiliki masalah yang tumbuh secara eksponsial," kata ketua panel Kristalina Georgieva yang juga wakil presiden Komisi Eropa untuk anggaran dan sumber daya manusia.

Panel sembilan anggota menghitung, tambahan 15 miliar dolar AS per tahun diperlukan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dunia. Panel merekomendasikan beberapa cara untuk mengatasi kekurangan bantuan tersebut.

Retribusi kecil tiket pesawat awalnya diusulkan oleh Prancis yang meletakkan 1,6 miliar dolar euro antara 2006 dan 2011 dengan hanya partisipasi 10 negara. Georgieva memperkirakan 2,3 miliar dolar AS diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan HIV/AIDS, malaria dan tuberkulosis di negara-negara berpenghasilan rendah.

Namun panel tidak bisa setuju pada spesifikasi retribusi karena beberapa anggota menentang perpajakan. Tapi, ia mengatakan lebih optimis dengan retribusi sukarela terutama dikombinasikan dengan tanggung jawab sosial.

Panel telah membicarakan tentang pajak kecil di bisnis transaksi dengan volume tinggi seperti Uber, konser, hiburan, film dan olahraga. Panel bahkan telah berbciara dengan beberapa 'pemain potensial' termasuk badan sepak bola dunia FIFA.

"Orang-orang mungkin tidak akan merasakan lima atau 10 sen ditambahkan untuk tiket, tapi uang yang dihasilkan bisa memiliki dampak kemanusiaan," katanya dikutip dari AP.

Laporan setebal 31 halaman ini juga menyerukan pemerintah dengan kekayaan yang lebih besar untuk memberi lebih banyak bantuan bagi kemanusiaan. Pemerintah bisa memberikan keterampilan dan kemampuan utamanya termasuk mendukung pengiriman bantuan dan menciptakan lapangan kerja.

Sementara, untuk negara-negara muslim yang paling terkena dampak konflik bisa menggunakan 'keuangan sosial Islam' untu membantu memenuhi kebutuhan kemanusiaan.

Georgieva mengatakan zakat, sumbangan tahunan muslim sebagai prinsip dasar agama Islam menimbulkan 300 miliar hingga 500 miliar dolar AS setahun. Dari angka tersebut ia meminta satu persennya disalurkan ke bantuan kemanusiaan untuk menutupi kesenjangan sebesar 15 miliar.

Untuk mengecilkan perlunya bantuan, panel meminta para pemimpin dunia berkomitmen mencegah dan menyelesakan konflik dan untuk meningkatkan investasi dalam mengurangi risiko bencana alam.

Untuk meningkatkan penyaluran bantuan, panel meminta tidak adanya persaingan antara organisasi bantuan dan antara lembaga kemanusiaan dan pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement