REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencari 1,3 miliar dolar AS bantuan kemanusiaan untuk Sudan Selatan. Di sana, dua dari 10 penduduk diusir dari rumah mereka selama dua tahun konflik.
Lebih dari 10 ribu orang tewas dan 2,3 juta lainnya mengungsi sejak perang saudara di negara itu terjadi Desember 2013. Perang terjadi ketika tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir bentrok dengan pasukan yang mendukung wakilnya, Riek Machar.
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan Selatan Eugene Owusu mengatakan, 1,3 miliar dolar AS akan menjadi angka minimal yang diperlukan untuk membantu 5,1 juta orang di negara tersebut.
"Tantangan yang kita hadapi adalah belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Owusu.
Sementara itu, PBB mengatakan lebih dari 680 ribu anak-anak di bawah usia lima tahun diyakini kekurangan gizi akut.
Banyak pertempuran etnis terjadi antara masyarakat Dinka Kiir dan Nuer Machar. Kemajuan kesepakatan damai berjalan lambat. Kedua belah pihak saling tuduh melanggar perjanjian dan menyerat mereka atas rencana untuk membentuk pemerintah persatuan nasional.
Perang juga telah menghancurkan perekonomian Sudan Selatan. Pemotongan produksi minyak yang mendanai belanja paling umum terjadi.
Baca juga:
Di Kota Ini, Pengendara tidak Minum Alkohol Dihadiahi Rp 5 Juta
Kakek Asal Inggris Ini Ternyata Anak Tertua Sultan Malaysia
Ikuti Whatsapp Channel Republika
