Kamis 21 Jan 2016 11:57 WIB

Militer AS 'Kebakaran Jenggot' Foto Kematian Usamah Tersebar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Osama Bin Laden di tempat persembunyian
Foto: Daily Mail
Osama Bin Laden di tempat persembunyian

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Matthew Bissonnette, mantan pasukan khusus AS di Navy SEAL yang terlibat dalam operasi khusus perburuan pimpinan Alqaidah, Usamah bin Ladin, dalam penyelidikan aparat keamanan AS, menghadapi penyelidikan pihak keamanan AS atas kasus penyebaran dokumen dan foto palsu kematian Usamah.

Bissonnette yang sempat menulis sebuah buku memerinci perannya dalam misi khusus perburuan dan pembunuhan Usamah dianggap merusak informasi rahasia AS.

Ia sempat dianggap pahlawan setelah menembak mati Usamah di tempat persembunyian. Namun, kini ia mendapatkan penyelidikan mendalam karena mengungkap foto-foto kematian Usamah, yang kemudian dikonfirmasi sebagai foto palsu.

Dilansir dari the Intercept, pengacara Bissonnette, Robert Luskin, mengonfirmasi penyelidikan dilakukan tertutup pada 2015. Namun, kini mantan pasukan operasi khusus itu menghadapi "pelebaran investigasi untuk kasus kriminal Federal", yakni dokumen foto miliknya yang dipastikan Presiden Obama tidak boleh beredar di publik.

"Setelah Bissonnette setuju untuk menyerahkan hard drive yang berisi foto tidak benar dari jenazah Usamah bin Ladin, pernyataan pers yang disampaikan Presiden AS mengatakan beredarnya foto ini membuat risiko keamanan nasional," laporan the Intercept dilansir dari Independent Journal, Rabu (20/1).

"Penyelidikan kemudian menemukan surat elektronik dan catatan yang berkaitan dengan pekerjaan konsultan Bissonnette setelah ia tidak lagi bertugas di Navy SEAL team. Catatan ini bukan bagian dari perjanjian nonpenuntutan, yang menyebabkan penyelidikan saat ini melebar," tulis laporan the Intercept.

Departemen Kehakiman dan Investigas Kriminal Angkatan Laut AS (NCIS) saat ini mencoba menyelidiki apakah benar Bissonnette menggunakan perannya dalam Navy SEAL team 6 mengambil keuntungan atas tersebarnya foto dan dokumen tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement