Rabu 27 Jan 2016 20:00 WIB

Virus Zika di Denmark Bukan yang Pertama di Eropa

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Seorang bayi yang ibunya terinfeksi virus zika lahir dengan kondisi microcephaly atau otak lebih kecil dari ukuran normal.
Foto: AP Photo/Felipe Dana
Seorang bayi yang ibunya terinfeksi virus zika lahir dengan kondisi microcephaly atau otak lebih kecil dari ukuran normal.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Para pejabat rumah sakit di Denmark mengatakan seorang turis Denmark diduga terinfeksi virus Zika setelah mengunjungi Amerika Selatan dan Tengah. Namun, pihak berwenang mengatakan, kasus ini bukanlah yang pertama kali dilaporkan di Eropa.

Romit Jain dari European Centre for Disease Prevention and Control di Stockholm mengatakan sudah pernah ada kasus yang dikonfirmasi infeksi virus Zika di Jerman dan Inggris sebelumnya. Sarah Rohrbacher dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menambahkan, kasus Zika juga dikonfirmasi di Swedia musim panas lalu.

(Baca: Obama Serukan Penelitian Virus Zika Dipercepat)

Rohrbacher mengatakan, pasien terinfeksi Zika saat bepergian. Ia menambahkan tak ada yang 'dramatis' terkait kasus ini.

Sebelumnya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (26/1), Rumah Sakit Universitas Aarhus mengatakan seorang pasien yang mengalami demam, sakit kepala dan nyeri otot ternyata terinfeksi Zika. Rumah sakit tak merilis rincian lebih lanjut tapi mengatakan kecil risiko Zika bisa menyebar di Denmark karena nyamuk pembawa virus tak ada di negara itu.

Menurut Profesor Lars Ostergaard dari Rumah Sakit Aarhus, kasus itu melibatkan seorang pria muda. Namun ia mengatakan, pasien telah diizinkan pulang setelah dokter memastikan ia telah membaik.

 

Baca juga:

AS Kecam Kunjungan Presiden Taiwan ke Pulau Sengketa

Sejarah Hari Ini: Manusia Jadi 'Drakula Pembunuh'

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement