Sabtu 30 Jan 2016 06:39 WIB

AS dan Inggris Mata-matai Drone Israel

Rep: satria kartika yudha/ Red: Ani Nursalikah
Heron, pesawat mata-mata tanpa awak milik Israel
Foto: AP
Heron, pesawat mata-mata tanpa awak milik Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Intelijen Amerika Serikat dan Inggris dikabarkan menyadap jaringan komunikasi angkatan udara Isreal, khususnya drone atau pesawat tanpa awak beserta pesawat lainnya pada 1990-an.

Ihwal peretasan tersebut diberitakan oleh media terkemuka Israel, Yediot Aharonot pada Jumat (29/1). Yediot mendapat informasi peretasan yang dilakukan AS dan Inggris dari Edward Snowden, sang pembongkar dokumen rahasia intelijen AS.

Seperti dilansir AFP, AS dan Inggris disebut sudah menyadap komunikasi angkatan udara Israel sejak 1998. Operasi pengintaian yang memiliki kode operasi "Anarchist" tersebut dilakukan di pangkalan militer Inggris di Siprus.

"Dari dokumen itu, diketahui Israel mengoperasikan kendaraan udara tak berawak. Mereka melakukan kegiatan intelijen di jalur Gaza, bahkan mengumpulkan informasi intelijen untuk merencanakan pengeboman Iran," demikian dituliskan Yediot mengutip dokumen yang dibocorkan Snowden.

Bukan hanya drone, AS dan Inggris juga meretas jaringan pesawat F-16 milik Israel. Mereka bisa melihat pergerakan, target, tujuan atas misi-misi Israel. "Seolah-olah mereka ada di kokpit."

Menteri Infrastruktur Nasional Israel Yuval Steinitz mengaku tidak kaget mendengar kabar ini. Namun, ia cukup kecewa atas yang dilakukan Amerika dan Inggris.

"Kita tahu Amerika selalu memata-matai semuanya termasuk kami, dan negara sahabat lainnya. Mengecewakan karena kami dalam beberapa dekade tidak pernah memata-matai mereka," ujar dia.

 

Baca juga:

Ternyata Bumi Berasal dari Dua Planet

Mobil Pertama Tanpa Sopir Siap Mengaspal di London

Ekonomi Prancis Melambat Gara-Gara Terorisme

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement