Senin 01 Feb 2016 06:44 WIB

AS Bungkam Saat 9 Warganya Diduga Teroris dan Ditangkap Saudi

Rep: umi nur fadilah/ Red: Taufik Rachman
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH -- Para pejabat Amerika Serikat (AS) tidak percaya sembilan warganya masuk dalam 33 orang terduga teroris yang ditahan di Arab Saudi selama seminggu terakhir.

Sebelumnya, harian berbahasa Inggris, Saudi Gazette, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya pada Ahad (31/1) yang melaporkan, empat orang warga Amerika ditahan pada Senin (25/1) lalu. Kemudian, disusul lima warga lainnya yang ditahan pada hari-hari berikutnya.

Selain warga AS, Pemerintah Saudi juga menahan 14 warganya, tiga warga Yaman, dua Suriah, seorang warga Indonesia, Filipina, Uni Emirat Arab, Palestina, dan Kazakhstan.

Enam pejabat AS kepada Reuters mengatakan, Pemerintah AS tidak bisa mengonfirmasi ihwal sembilan orang dimaksud dalam 33 terduga teroris yang ditahan Pemerintah Saudi. Namun, dua pejabat AS mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah memeriksa nama-nama untuk disamakan dengan database. Penyelidikan juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Saudi ihwal kewarganegaraan orang-orang dimaksud.

Tak satu pun dari pejabat AS yang diberi wewenang untuk berbicara secara terbuka ihwal permasalahan tersebut. Pun, pihak kedutaan AS juga enggan berkomentar.

Sebelumnya, pihak berwajib Arab Saudi menahan 33 warga negara asing terduga teroris, termasuk seorang WNI dan sembilan orang warga Amerika Serikat, yang dirazia beberapa hari terakhir, lapor koran Saudi Gazette, seperti dikutip AFP.

Empat warga AS ditangkap pada Senin lalu, sedangkan lima lainnya ditangkap empat hari terakhir, lapor koran itu tanpa memerinci sumber berita.

Polisi juga menangkap 14 warga Saudi, tiga orang Yaman, dua warga Suriah, seorang warga Filipina, seorang warga Uni Emirat Arab, seorang Kazakhstan, dan seorang Palestina.

Tidak disebutkan apakah para tersangka teroris ini ada kaitannya dengan ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan maut kepada pasukan keamanan Saudi dan warga Syiah di Saudi dalam beberapa bulan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement