Jumat 19 Feb 2016 10:49 WIB

Helikopter Jatuh, Seorang Remaja Terluka Parah

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Helikopter jatuh
Foto: Youtube
Helikopter jatuh

REPUBLIKA.CO.ID, PEARL HARBOUR -- Warga yang sedang berada di Pearl Harbour, Hawaii, berhasil merekam detik-detik jatuhnya sebuah helikopter ke perairan di sekitar pelabuhan. Satu dari lima penumpang helikopter mengalami kondisi yang kritis pascajatuhnya helikopter.

Penumpang yang mengalami kondisi kritis tersebut ialah seorang remaja laki-laki yang diperkirakan berusia 16 tahun. Kondisi remaja laki-laki tersebut kritis setelah tenggelam di dalam perairan selama beberapa menit.

Warga kemudian mengevakuasi korban ke darat dan sempat memberikan nafas buatan sebagai pertolongan awal. Karena kondisinya yang kritis, remaja laki-laki itu dilarikan ke The Queen's Medical Center.

Selain remaja itu, ada empat korban lainnya yang ikut jatuh ke dalam perairan. Dua korban lainnya merupakan pria berusia 50 tahun dan wanita berusia 45 tahun. Kedua korban  dilarikan ke Pali Momi Medical Center untuk mendapatkan perawatan. Petugas medis di 

Pali Momi Medical Center menyebutkan bahwa kondisi kedua korban sudah dalam keadaan stabil. Sedangkan dua korban lainnya yang ikut jatuh hingga saat ini belum diketahui kondisinya.

Dalam video yang merekam detik-detik jatuhnya helikopter, terlihat helikopter tersebut tiba-tiba gagal beroperasi dan langsung meluncur ke perairan hanya dalam waktu 11 detik. Warga yang melihat langsung kejadian tersebut mengaku merasa takut dan kaget.

Menurut pengakuan warga, helikopter pribadi Bell 206 tersebut terlihat susah payah terbang di udara sebelum akhirnya jatuh dan tenggelam. Melihat kecelakaan itu para pejalan kaki yang ada di tepi perairan segera melompat masuk ke air dan menyelamatkan kelima korban dari dalam air.

"Saat pertama melihatnya, saya berpikir helikopter itu terbang terlalu rendah. Helikopter sempat melayang sebentar sebelum akhirnya mulai jatuh. Saya melihat beberapa orang langsung menyelam ke dalam air, menolong korban," ujar salah satu saksi mata, Roy Gano dilansir Mirror. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement