Rabu 24 Feb 2016 08:19 WIB

'Sejak Dilanda Perang, Suriah Jadi Pengekspor Terorisme'

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ani Nursalikah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Suriah yang selama beberapa tahun belakangan dilanda perang saudara telah membuat negeri itu menjadi salah satu negara pengekspor terorisme. Hal itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (23/2).

Dalam pidatonya pada ajang Turkey-Somalia Business Forum di Istanbul, Erdogan mengatakan kekacauan di Suriah telah memberikan ruang bagi tumbuh berkembangnya sejumlah organisasi teroris seperti ISIS, al-Nusra, PYD, dan YPG.

“Sebagai sebuah negara, Turki merasa paling berpotensi terkena dampak ancaman kelompok-kelompok milisi asal Suriah tersebut dan paling terpengaruh oleh serangan teror mereka,” kata Erdogan, seperti dikutip laman berita Turki, Dunya Bulletin, Selasa (23/2).

(Baca: Turki Tuding Rusia dan Suriah Ciptakan Teror di Perbatasannya)

Erdogan kembali menyeru masyarakat internasional mengambil sikap tegas terhadap terorisme dan negara-negara yang mendukungnya. Dia mengatakan ada sekitar 400 ribu orang tewas dan 12 juta penduduk yang mengungsi sejak perang Suriah mulai meletus pada 2011.

“Kami, sebagai orang Turki, tentunya tidak bisa tinggal diam dengan tragedi yang menimpa negara tetangga kami. Saat ini kami telah menampung lebih dari tiga juta pengungsi asal Suriah, terlepas dari agama, etnis, atau bahasa mereka, ” ujar Erdogan.

Baca juga: Kisah Warga Pedalaman Australia yang Jatuh Cinta Pada Islam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement