Rabu 11 Oct 2017 09:54 WIB

Amerika Serikat Kirim Pesawat Pengebom ke Semenanjung Korea

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Pesawat pengebom Angkatan Udara AS U-2 terbang di atas Pangkalan Udara di Pyeongtaek, Korea Selatan, Selasa, 13 September 2016.
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Pesawat pengebom Angkatan Udara AS U-2 terbang di atas Pangkalan Udara di Pyeongtaek, Korea Selatan, Selasa, 13 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer AS menerbangkan dua pesawat pengebom strategis ke semenanjung Korea dalam sebuah demonstrasi.

Ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan Korea Utara menyusul serangkaian tes senjata oleh Pyongyang dan serangkaian perdebatan antara Donald Trump dan Kim Jong Un.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dua pesawat pengebom Angkatan Udara B-1B AS didampingi oleh dua pesawat tempur F-15K dari militer Korea Selatan telah meninggalkan markas mereka di Guam.

Setelah memasuki wilayah udara Korea Selatan, kedua pesawat pengebom melakukan latihan rudal darat di perairan lepas pantai timur Korea Selatan, kemudian terbang melintasi Selatan ke perairan antara Cina untuk mengulang latihan tersebut.

Militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa pesawat tempur Jepang juga mengikuti latihan tersebut. Sehingga menjadikan latihan gabungan pertama untuk pengebom AS dengan Jepang dan Korea Selatan. Pejabat pemerintah Korea Selatan dan AS telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap provokasi Korea Utara yang lebih banyak dengan pendekatan peringatan ke-72 berdirinya partai penguasa Korea Utara, yang jatuh pada hari Selasa.

Trump pada Selasa (9/10) menyelenggarakan sebuah diskusi mengenai opsi untuk menanggapi setiap agresi Korea Utara atau jika perlu untuk mencegah Pyongyang mengancam Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dengan senjata nuklir. Trump diberi pengarahan oleh Menteri Pertahanan James Mattis dan Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Joseph Dunford dalam sebuah pertemuan anggota tim keamanan nasionalnya. Cina, sekutu utama Korea Utara dan mitra dagang, telah secara konsisten mendesak Washington dan Pyongyang untuk menurunkan retorika mereka dan kembali ke meja perundingan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement