Sabtu 30 Apr 2016 03:54 WIB

Helikopter Jatuh, Inggris Hentikan Penggunaan Super Puma

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah kapal penyelamat mengangkat beberapa bagian helikopter yang jatuh di pulau Turoey dekat Bergen, Norwegia, Jumat, 29 April 2016. Sebanyak 13 orang tewas dalam insiden itu.
Foto: Torstein Boe/NTB scanpix via AP
Sebuah kapal penyelamat mengangkat beberapa bagian helikopter yang jatuh di pulau Turoey dekat Bergen, Norwegia, Jumat, 29 April 2016. Sebanyak 13 orang tewas dalam insiden itu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Inggris mengatakan akan menghentikan operasi penerbangan menggunakan helikopter Super Puma EC225LP untuk sementara waktu. Perintah ini menyusul terjadinya insiden jatuhnya helikopter Super Puma di Norwegia, Sabtu (30/4).

"Inggris sudah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan segala operasional penerbangan Super Puma EC225LP. Namun, untuk penyelamatan dan evakuasi korban pesawat dan helikopter evakuasi saja yang bisa melintas," ujar Otoritas Penerbangan Sipil seperti dilansir BBC, Sabtu (31/4).

Baca: Helikopter Jatuh di Norwegia, 13 Tewas

Untuk membantu evakuasi, Asosiasi Perdagangan Minyak dan Gas Inggris akan mengirimkan bantuan dan operator helikopter untuk mendukung operasi lepas pantai untuk menyelamatkan para korban.

"Saat ini kami fokus pada penyelamatan. Untuk semua aspek operasi kami akan mematuhi semua syarat dan aturan," ujar Kepala Asosisi Perdagangan Minyak dan Gas, Mick Borwell, Sabtu (30/4).

Helikopter 22L EC Super Puma jatuh di Norwegia Barat, Bergen, Jumat (29/4). Akibat kecelakaan ini 13 orang tewas. Sebelas dari penumpang tersebut merupakan warga negara Norwegia sedangkan dua lainnya merupakan WN Inggris dan Italia.

Sebanyak 13 penumpang merupakan karyawan dari salah satu perusahaan minyak dan gas bernama Statoil. 11 orang sudah ditemukan, sedangkan dua orang lainnya masih dalam pencarian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement