Sabtu 30 Apr 2016 21:59 WIB

Sepi Jemaat, Sinagog di Prancis Diubah Jadi Masjid

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Muslim di Prancis (ilustrasi).
Foto: Reuters
Muslim di Prancis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Sebuah Sinagog atau tempat peribadatan Yahudi di Marseille, Prancis berubah fungsi menjadi sebuah masjid. Perubahan fungsi rumah ibadah Yahudi ke Muslim ini atas permintaan sebuah organisasi muslim Al Badr Association, yang memberi Thora Sinagog senilai 400 ribu dolar AS.

Koran lokal, La Provence memberitakan pada pertengahan pekan ini, bahwa aturan peruntukan bangunan sebagai rumah ibadah di Prancis sangat ketat. Hanya bangunan dengan izin tertentu yang bisa digunakan sebagai rumah ibadah.

Dilansir dari Newsweek, Kamis (28/4), organisasi muslim Al Badr, membuka kembali tempat ibadah agama Yahudi sebagai masjid di awal musim panas tahun ini. Koran La Provence melaporkan Sinagog mengalami penurunan jemaat dari tahun ke tahun, hingga kini tinggal 10 orang.

Di sisi lain Masjid Al Badr hampir setiap hari, terutama pada hari Jumat muslim membludak memadati halaman luar masjid lama. Penurunan umat Yahudi ini karena sebagain besar kelompok Yahudi pindah dari kota ini.

"Di kota ini jumlah penduduk yang 800 ribu seperempatnya adalah Muslim dan hanya 80 ribu yang warga Yahudi," kata Elie Berrebi, Direktur Marsele Central Jewish Consistore.

Dari jumlah itu, kata dia, sebagian besar telah bermigrasi ke kota lain di selatan Prancis. Sedangkan lainnya telah berhenti mengunjungi Sinagog. Inilah yang membuat tempat ibadah Yahudi itu kian sepi jemaat.

Beberapa kota di Prancis, memiliki peningkatan jumlah umat Islam dalam satu dekade terakhir. Hal itu tidak terkecuali kota Marseile, kota yang berada di selatan Prancis ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement