Ahad 01 May 2016 11:45 WIB

Puluhan Pengungsi Hilang di Lepas Pantai Libya

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Para pengungsi menuju perbatasan Serbia, di dekat desa Macedonia utara Tabanovce, Selasa, 26 Januari, 2016.
Foto: AP
Para pengungsi menuju perbatasan Serbia, di dekat desa Macedonia utara Tabanovce, Selasa, 26 Januari, 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebanyak 84 pengungsi masih hilang setelah perahu karet tenggelam di lepas pantai Libya. Sekitar 26 orang berhasil diselamatkan dari perahu karet yang tenggelam pada Jumat (29/4).

"Menurut kesaksian yang dikumpulkan oleh IOM di Lampedusa 84 orang hilang," kata juru bicara

Organisasi Migrasi Internasional (IOM) di Italia Flavio Di Giacomo melalui Twitter-nya.

Di Giacomo mengatakan 110 penumpang perahu tersebut berasalh dari berbagai macam negara-negara Afrika barat yang belayar dari Libya. Dalam sebuah surat elektronik, ia menambahkan, kapal berada dalam keadaan buruk, kemasukan air dan banyak orang jatuh ke dalam air dan tenggelam.

"10 jatuh sangat cepat dan beberapa orang lain mengikuti hanya beberapa menit kemudian," ujarnya dilansir the Guardian, Ahad (1/5).

Sebelumnya, pada Sabtu pernjaga pantai Italia melaporkan sebuah kapal kargo Italia telah menyelamatkan 26 pengungsi dari perahu yang tenggelam di lepas pantai Libya. Kekhawatiran muncul terhadap puluhan lainnya yang masih hilang.

Penjaga pantai menerima panggilan dari telepon satelit Jumat dan meminta kapal dagang untuk membuat jalan memutar ke daerah tenggelamnya perahu. Laut kasar dan gelombang setinggi dua meter menghambat untuk menemukan korban selamat lainnya.

Mereka yang selamat dipindahkan ke dua kapal penjaga pantai dan dibawa ke pulau Lampedusa, Italia. Lebih dari 350 ribu orang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan telah mencapai Italia dengan kapal dari Libya sejak awal 2014. Sebagian besar 27 ribu orang yang telah sampai ke pantai Italia berasal dari Nigeria, Gambia dan Senegal.

Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi memperkirakan, 1261 orang telah tenggelam di Mediterania tahun ini, terutama pada pelayaran genting ke pulai-pulau Yunani. Mereka yang putus asa berharap mendapat kehidupan baru saat berlayar menuju Eropa.

Aliran pengungsi tambahan dari konflik Suriah telah menempatkan tekanan lebih lanjut pada upaya operasi pencarian dan penyelamatan. Tahun lalu, IOM memperkirakan sekitar 3.800 orang meninggal atau dinyatakan hilang di Mediterania. Meskipun beberapa perkiraan PBB menyebut angka menyentuh hampir lima ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement