Rabu 04 May 2016 16:46 WIB

Bangladesh Selidiki Ancaman Serangan Kelompok Ekstremis

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Blogger Bangladesh Niloy Chowdhury (40 tahun) tewas dibunuh.
Foto: telegraph
Blogger Bangladesh Niloy Chowdhury (40 tahun) tewas dibunuh.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi Bangladesh menangkap lima orang yang dideportasi dari Singapura untuk penyelidikan. Mereka diduga terlibat kelompok ekstremis dalam melakukan serangan di negara Asia Selatan.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengatakan,  Selasa (3/5), telah menahan delapan warga Bangladesh lain yang sedang merencanakan serangan di negara asal. Mereka memiliki bahan berbahaya yang bisa dijadikan alat serangan.

Juru bicara polisi kota Dhaka Maruf Hossain Sardar mengatakan, lima orang yang melakukan perjalanan ke Singapura antara 2007 dan 2011 itu sedang diselidiki terkait kemungkinan adanya hubungan dengan kelompok militan lokal Ansarullah Bangla Team (ABT).

Militan di Bangladesh telah menargetkan blogger atheis, akademisi, kelompok agama minoritas dan pekerja bantuan asing dalam serangkaian pembunuhan. Sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan sejak Februari 2015.

MHA pada Selasa mengatakan, delapan orang masih ditahan di Singapura di bawah Internal Security Act. Pada Januari Singapura menangkap 27 pekerja konstruksi asal Bangladesh yang mendukung kelompok-kelompok radikal. Singapuara mendeportasi 26 dari mereka.

Baca juga, Pengikut Alqaidah Klaim Bunuh Dua Aktivis Gay.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement