Rabu 04 May 2016 22:32 WIB

Israel akan Buka Kantor di Markas NATO

Rep: Lida puspaningtyas/ Red: Citra Listya Rini
PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana membuka kantor di Brussels yang merupakan markas besar NATO, Rabu (3/5). Netanyahu mengatakan Israel menerima undangan NATO untuk membuka kantor permanen.

Ini akan menjadi peningkatan signifikan dalam hubungan Israel dengan blok beranggota 28 negara itu. Israel saat ini adalah rekan Dialog Mediterania NATO bersama enam negara Mediterania lain, seperti Mesir, Algeria, Tunisia, Yordania, Mauritania dan Maroko.

"Ini adalah sesuatu yang kami rencanakan selama beberapa tahun," kata dia dalam rapat kabinet mingguan. Menurutnya, langkah ini penting bagi dunia. "Negara-negara di dunia ingin bekerja sama dengan kami karena perjuangan kami melawan terorisme, pengetahuan teknologi, penempatan intelegen dan lainnya,".

Rencana ini tidak disambut baik banyak pihak, salah satunya Turki. Pada September 2011, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada media bahwa negaranya sukses memblokir langkah Israel membuka kantor di NATO.

"Kami memveto rencana itu hingga tidak dibahas dalam agenda," kata dia. Saat itu, tensi antara Yerusalem dengan Ankara sedang tinggi karena insiden Mavi Marmara yang terjadi tahun sebelumnya.

Insiden itu membuat Turki memblok partisipasi Israel dalam setiap acara NATO. Turki adalah negara anggota NATO yang cukup berpengaruh. Namun kini, langkah Israel tak terbendung. Netanyahu mengatakan langkah ini penting untuk peningkatan keamanan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement