Kamis 05 May 2016 10:48 WIB

Otoritas Zimbabwe Jual Satwa Kebun Binatang ke Warga Lokal

Akibat kemarau panjang, otoritas Zimbabwe menjual satwa yang ada di Taman Nasional Hwange ke warga lokal.
Foto: AP PHOTO
Akibat kemarau panjang, otoritas Zimbabwe menjual satwa yang ada di Taman Nasional Hwange ke warga lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Dinas margasatwa di Zimbabwe telah menjual sebagian hewan di tempat suaka dalam tindakan, yang mereka katakan, untuk menyelamatkan hewan liar itu dari kemarau yang memporak-porandakan.

Dinas Pengelola Margasatwa dan Taman Zimbabwe (Zimparks) mengeluarkan iklan pekan ini, untuk mengundang orang yang memenuhi persyaratan tertentu, agar membeli hewan liar tersebut. "Oleh karena itu, pengelola mengundang anggota masyarakat yang memiliki kemampuan agar memiliki dan menangani margasatwa untuk menyampaikan Ekspresi Minat mereka," kata Zimparks.

Zimparks direncanakan meneliti lahan penawar untuk memastikan apakah lahan itu cocok buat hewan. Juru Bicara Zimparks Caroline Washaya-Moyo mengkonfirmasi penjualan satwa tersebut tapi tak memberi perincian. Kemarau yang berkepanjangan membuat empat juta orang di Zimbabwe memerlukan bantuan pangan.

Zimbabwe adalah habitat bagi bermacam spesies margasatwa, termasuk apa yang disebut 'lima besar' (singa, macan tutul, gajah, badak dan banteng). Zimparks mengawasi satu daerah seluas 47 ribu kilometer persegi, termasuk 10 taman nasional, yang sama dengan 12,5 persen lahan di negeri itu.

Walaupun tak ada keterangan mengenai hewan yang akan dijual dan harganya, satu bayi gajah dilaporkan dijual dengan harga 40 ribu sampai 10 ribu dolar AS. Seperti dilansir Xinhua, Kamis (5/5), hasil dari penjualan margasatwa tersebut akan digunakan oleh pengelola untuk mendanai kegiatan mereka. Sejauh ini, kelompok pecinta margasatwa masih bungkam mengenai masalah itu.

Zimbabwe memiliki banyak populasi gajah, tak kurang dari 80 ribu, dan sebagian besar dari hewan tersebut berada di Taman Nasional Hwange di bagian barat-laut negeri itu. Sebanyak 5.000 badak hitam hidup di alam liar di seluruh dunia, dan Zimbabwe memiliki sebanyak 750.

Margasatwa Zimbabwe menjadi berita besar tahun lalu, ketika satu singa berharga yang dikenal dengan nama Cecil dibunuh oleh pemburu Amerika Walter Parlmen. Peristiwa tersebut memicu kemarahan internasional sehingga lebih dari 40 perusahaan penerbangan melarang pengangkutan piala di pesawat mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement