Jumat 06 May 2016 16:15 WIB

Kisah Longdy, Bocah Pengemis yang Kini Jadi Konselor Anak-Anak Miskin

Longdy Chhap
Foto: Reuters
Longdy Chhap

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Ketika Longdy Chhap masih berusia lima tahun, ia diserang polio, membuatnya harus duduk di kursi roda, termasuk saat bermain di luar rumah di desa di dekat kota Poipot yang kumuh.

Longdy mengakui bahwa keluarganya jatuh miskin gara-gara dia, sehingga ia tidak menolak ketika suatu ketika seorang broker mendatangi desa itu untuk menawarkan pekerjaan bagi anak-anak miskin dan cacat untuk mengemis di perbatasan Thailand. Ketika itu Chhap masih berusia delapan tahun.

Sambil memegang sebelah telinga, Longdy mengatakan bahwa ia mendengar bisikan "seorang anak cacat membut miskin keluarga.". Tapi di satu sisi, ia juga mendengarkan suara rayuan broker, "Kamu bisa menghasilkan uang untuk membantu keluarga."

Maka jadilah Longdy sebagai salah satu dari ratusan anak yang diperdagangkan dari Kamboja untuk mengemis di jalan-jalan Thailand.

Setidaknya terdapat 1.000 anak-anak yang diperdagangkan dan dipekerjakan sebagai pengemis di Thailand, kebanyakan dari mereka berasal dari Kamboja, demikian menurut Mirror Foundation, sebuah badan amal Thailand yang berusaha membuka kesadaran tentang perdatangan anak dan telah menyelamatkan sekitar 50 anak setiap tahun.

Anak-anak seperti Longdy mengemis di jembatan penyeberangan dan jalan-jalan sibuk di Ibukota Bangkok dan dan kota-kota lainnya.

Longdy telah menghabiskan bertahun-tahun duduk di trotoar dan jalan-jalan sebagai pengemis anak. Ia pun sudah mengggenal dengan baik sistem kepolisian Thailand, sehingga bisa membuat perencanan agar ditangkap polisi jika ia sudah merasa rindu keluarga dan ingin agar segera dideportasi pulang.

Longdy yang sekarang berusia 27 tahun, menceritakan kisahnya saat berbicara di hadapan panel Trust Forum Asia, sebuah acara di Singapura pekan lalu yang membahas perdagangan anak dan perbudakan yang diselenggarakan Thomson Reuters Foundation.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement