Rabu 25 May 2016 18:30 WIB

Erdogan Ancam Blokir Kesepakatan Migran Turki dengan Uni Eropa

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tak akan melanjutkan kesepakatan migran bersejarah dengan Uni Eropa, kecuali permohonan bebas visa Turki ke zona Schengen dikabulkan. Erdogan menegaskan Turki akan memblokir perjanjian penting yang dapat membendung arus migran tersebut.

Seperti dilansir laman the Guardian, Selasa (24/5), Erdogan menyampaikan 'ancamannya' tersebut di penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kemanusiaan Dunia di Istanbul.  "Jika ini tidak terjadi, tidak ada keputusan atau hukum dalam perjanjian migran yang keluar dari parlemen Republik Turki," kata Erdogan.

Erdogan juga mengeluhkan kekhawatiran Uni Eropa yang akan menyerahkan janji bantuan senilai enam miliyar euro lainnya untuk membantu pengungsi Suriah di Turki. Menurutnya Turki tak meminta bantuan, mereka hanya ingin kejujuran.

"Saat kalian melihat apa yang sudah dilakukan sejauh ini, kita lihat mereka tak menjaga janji yang mereka buat. Turki harus memenuhi kriteria? Kriteria seperti apa saya tanya pada kalian?" ujar Erdogan.

Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.

Para pemimpin Uni Eropa selama ini bersikeras Turki harus mematuhi 72 syarat sebelum permohonan pembebasan visanya dikabulkan. Salah satunya mengubah undang-undang anti-terornya. Uni Eropa menginginkan Turki mempersempit definisi terornya agar tak menyasar akademisi dan wartawan.

Turki menolak melakukan itu, di tengah upaya mereka melawan pemberontak Kurdi. Akses bebas visa ke wilayah Schengen merupakan tuntutan utama Turki dalam sebuah perjanjian pada Maret. Namun Uni Eropa mengatakan, Turki masih perlu memenuhi 72 syarat dengan batas akhir Juni sebelum akses diberikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement