Kamis 26 May 2016 16:31 WIB

Sekjen PBB Desak Pembicaraan Kembali dengan Korut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Markas PBB, Jumat, 2 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Kevin Hagen
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Markas PBB, Jumat, 2 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEOUL-- Sekretaris Jenderal PBB Ban Kim-moon mendesak kembali pembicaraan dengan Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkan Ban saat berkunjung ke Korea Selatan (Korsel), Kamis (26/5).

"Kami harus menemukan jalan kembali untuk dialog," ujarnya pada forum perdamaian dan keamanan di pulau Jeju Selatan dilansir Channel News Asia, Kamis (26/5).

Ketegangan antara Korut dan Korsel meninggi sejak Pyongyang melakukan uji coba nuklir keempat pada Januari lalu. Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah membuat proposal pengulangan perundingan militer yeng bertujuan de-eskalasi situasi, tetapi Korsel menolak tawaran karena dianggap sebagai taktik propaganda.

Pemerintahan Presiden Korsel Park Geun-hye bersikeras pembicaraan antar-Korea hanya bisa dimulai setelah Korut membuat komitmen nyata untuk denuklirisasi.

"Kenaikan ketegangan di Semenanjung Korea bisa membayangi Laut Asia Timur dan di luar itu," kata Ban memperingatkan. "Saya menyambut semua upaya untuk bergerak maju dan secara pribadi siap berkontribusi dengan cara apapun yang mungkin bisa membantu."

Berbicara pada wartawan di Jeju pada Rabu (25/5), Ban mengatakan jendela untuk dialog tingkat tinggi telah terbuka. "Saya satu-satunya yang telah mempertahankan saluran dialog dengan Pyongyang," ujar dia.

Baca juga, Korut Umumkan Rencana Peluncuran Roket.

Kunjungan ke Korut akan memberikan Ban panggung untuk maju di pemilihan presiden Korsel 2017, setelah selesai sebagai Sekjen PBB pada akhir tahun ini. Ban menolak mengonfirmasi akan bersaing menuju Blue House.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement