Kamis 26 May 2016 19:24 WIB

Demi Rekor Dunia, Pria India Ini Cabut Seluruh Giginya

Har Parkash Rishi (74 tahun) berusaha memecahkan rekor dunia Guinness dengan membuat 500 tato bendera dari berbagai negara dan para pemimpin dunia di tubuhnya.
Foto: Reuters
Har Parkash Rishi (74 tahun) berusaha memecahkan rekor dunia Guinness dengan membuat 500 tato bendera dari berbagai negara dan para pemimpin dunia di tubuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang pria India yang terobsesi memecahkan rekor dunia Guinness membuat tato 366 bendera di tubuhnya dan mencabut semua giginya sehingga ia bisa meletakkan hampir 500 sedotan dan lebih dari 50 lilin yang menyala di mulutnya.

Har Parkash Rishi, yang mengaku telah mencatatkan lebih dari 20 rekor, sekarang menyebut dirinya Guinness Rishi. Pria yang lahir pada 1942 di sebuah gedung bioskop di ibukota, New Delhi, itu pertama kali tercatat dalam Guinness Book of World Records pada 1990 ketika ia bersama dua temannya mengendarai skuter selama 1.001 jam.

Hasratnya untuk mengukir nama dalam buku rekor membawanya untuk melakukan aksi-aksi aneh, seperti mengantarkan pizza dari New Delhi ke San Fransisco dan menenggak sebotol saus tomat dalam waktu kurang dari empat menit.

Ia bahkan melibatkan keluarganya - istrinya Bimla mencatat rekor pada 1992 dengan menuliskan wasiat terpendek di dunia: "Semua untuk Anak".

Selain tato di tubuhnya, seluruhnya berjumlah lebih dari 500, yang membuat Rishi terkenal, pria yang bekerja sebagai pembuat suku cadang kendaraan itu mengatakan aksi paling berat adalah menjejalkan sedotan ke dalam mulutnya.

"Saya pemegang rekor dunia untuk 496 sedotan di dalam mulut saya. Untuk rekor itu, saya membutuhkan ruang, saya sudah mencabut semua gigi sehingga bisa memasukkan jumlah maksimum sedotan di dalam mulut saya," kata Rishi kepada Reuters, Kamis (26/5), sebelum mengulangi aksinya di depan kamera.

Saat ini ia mempunyai gambar tato para pemimpin dunia di tubuhnya, untuk menambah gambar tato Perdana Menteri Narendra Modi, Presiden AS Barack Obama, Ratu Inggris Elizabeth, dan Mahatma Gandhi, pemimpin gerakan kemerdekaan India.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement