Jumat 27 May 2016 01:16 WIB

Angka Migran Tumbuh Lagi di Kamp Calais

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: AP Photo/Boris Grdanoski
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CALAIS -- Ratusan lebih migran telah membuat cara mereka untuk mencapai Calais di pantai utara Prancis dalam beberapa bulan terakhir. Meski pentraktoran  'hutan' tempat mereka berkemah, peningkatan keamanan pelabuhan dilakukan untuk menghentikan mereka mencapai Inggris.

Angka resmi dari wilayah Pas de Calais menempatkan total di tenda-tenda, lapak dan kota baru kontainer dikonversi di angka 3.900, naik dari akhir Maret yang mencapai 3.500. Tetapi juga turun dari puncak yang mencapai lebih dari enam ribu pada September.

Menurut organisasi bantuan lokan yang telah lama berselisih dengan penghitungan resmi, angka di kamp jauh lebih tinggi antara lima hingga tujuh ribu orang. Di antaranyam beberapa ratus anak-anak dan remaja.

"Kami masih melihat orang-orang tiba, situasi di lapangan masih sangat sulit bagi pengungsi dan secara khusus anak-anak," ujar Marianne Humbersot, seorang pengacara yang menawarkan konseling bagi para migran dikutip dari Reuters.

Banyak migran lari dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Afrika dan tempat lain masih mencoba mencapai Inggris. Mereka berharap untuk bermukim, baik dengan naik ke truk menuju feri atau dengan membobol Terowogan Channel di dekatnya.

Upaya ini terlepas dari langkah-langkah peningkatan keamanan Inggris yang diperkenalkan pada Oktoberm termasuk pagar tambahan, kamera dan ratusan petugas polisi tambahan.

Kamp itu sendiri telah berubah bentuk secara signifikan tahun ini.

Sebuah taman yang dipenuhi kontainer pengiriman berkapasitas 1.500 tempat tidur dibuka pada Januari di utara wilayah hutan. Bagian selatan-nya dibersihkan dua bulan lalu.

Di bagian lain dari bagian utara, migran telah diundang untuk pindah ke lusinan tenda besar.

Pengungsi juga telah didorong untuk meninggalkan daerah itu dengan bus ke satu dari 136 fasilitas penerimaan Prancis. Seorang juru bicara Pas de Calais mengatakan, hampir empat ribu pengungsi telah melakukan perjalanan ke pusat penerimaan sejak November tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement