Senin 30 May 2016 10:39 WIB

Prancis akan Paksa Google dan McDonald Bayar Pajak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
McDonald's
Foto: EPA
McDonald's

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis akan menempuh segala cara untuk memastikan perusahaan multinasional yang beroperasi di wilayahnya taat membayar pajak. Langkah ini diambil setelah Google dan McDonald diduga menggelapkan pajak.

"Kami akan terus mengawasi kasus ini juga kemungkinan kasus-kasus lainnya," kata Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin, dilansir dari the Guardian, Senin (30/5).

Puluhan polisi Prancis pada pertengahan Mei lalu menggerebek markas Google di Paris atas dugaan penggelapan pajak. Google, McDonald, dan perusahaan multinasional lain seperti Starbucks berada di bawah tekanan opini publik di Eropa.

Perusahaan-perusahaan ini diduga mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar. Pihak Google sudah memberi respons dengan menyatakan taat kepada peraturan hukum di Prancis, sementara McDonald menolak mengomentari kabar ini.

Sapin mengatakan, dia tak bisa menyebutkan jumlah pajak yang diduga belum dibayar oleh perusahaan-perusahaan multinasional di negara tersebut karena masalah pajak bersifat rahasia. Namun, satu sumber terpercaya mengatakan bahwa Pemerintah Prancis pada Februari lalu memburu tagihan pajak hingga 1 miliar poundsterling dari Google.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement