Sabtu 11 Jun 2016 04:35 WIB

Perempuan di Wilayah Terjangkit Zika Diminta Tunda Kehamilan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Lara berusia kurang dari tiga bulan terlahir dengan microcephaly yang terkena Wabah Virus Zika di Brazil.
Foto: AP/Felipe Dana
Lara berusia kurang dari tiga bulan terlahir dengan microcephaly yang terkena Wabah Virus Zika di Brazil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan perempuan yang tinggal di area terjangkit virus zika sebaiknya menunda kehamilan. Sebab, belum ditemukan obat atau metode untuk menghindari virus masuk ke rahim sang ibu.

"Kita bukan meminta mereka menunda kehamilan, tapi mereka (ibu hamil) harus diberikan informasi tentang itu dan menawarkan penundaan kehamilan sebagai opsi," kata juru bicara WHO Nyka Alexander seperti dilansir dari Fox News.

WHO mengimbau pasangan yang ingin segera memiliki keturunan berkonsultasi dengan petugas medis.

"Sebagai rencana menyiapkan kehamilan, mereka sebaiknya berkonsulitasi dengan petugas kesehatan. Sejumlah perempuan dan pasangannya yang tinggal di area terjangkit zika sebaiknya menunda kehamilan," ujrnya.

Virus zika menyebar luas di wilayah Amerika Latin dan Karibia. Infeksi virus zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai zika, penyakit zika (zika disease) ataupun demam zika (zika fever).

Virus zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala penyakit zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu pekan . Namun dampak terburuk virus zika dapat langsung terasa pada bayi dalam kandungan.

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin atas penyakit tersebut. Cara terampuh untuk menghindari zika adalah membunuh nyamuk. Namun zika juga ternyata bisa disebarkan lewat hubungan seksual oleh pasangan yang sudah terjangkit zika terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement