Senin 27 Jun 2016 07:56 WIB

ISIS Klaim Serangan Perbatasan Yordania

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Seorang pekerja Yordania melintasi kemah penampungan pertama yang telah dipersiapkan untuk menampung pengungsi Suriah di wilayah Zataari, dekat perbatasan Suriah-Jordan (29/7).
Foto: AP
Seorang pekerja Yordania melintasi kemah penampungan pertama yang telah dipersiapkan untuk menampung pengungsi Suriah di wilayah Zataari, dekat perbatasan Suriah-Jordan (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, RUKBAN -- ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri yang diluncurkan dari dalam Suriah, Ahad (26/6). Serangan pada Selasa itu menewaskan tujuh penjaga perbatasan Yordania.

Kantor berita Amaq melaporkan serangan dilakukan oleh militan ISIS. Tidak ada keterangan lebih lanjut dari pernyataan tersebut.

Menurut laporan sebelumnya, pelaku bom bunuh diri mengendarai sebuah mobil dengan kecepakatan tinggi dan melintas perbatasan dari arah Suriah. Ia kemudian menabrakan diri ke pos militer Yordania.

Kendaraan bermuatan bahan peledak itu meletus beberapa meter dari kamp pengungsi Suriah di area terpencil Rukban. Kamp menampung sekitar 50 ribu pengungsi Suriah. Perbatasan meliputi Suriah, Irak dan Yordania.

Ini adalah serangan pertama yang menargetkan Yordania dari dalam Suriah. Sebelumnya pada 6 Juni insiden serangan pernah terjadi dekat pos keamanan di dalam ibukota Amman yang menewaskan lima orang termasuk tiga pejabat inteligen Yordania.

Yordania sebelumnya tidak pernah terguncang karena aktivitas ISIS sejak konflik di Suriah dimulai pada 2011. Kerajaan Yordania telah jadi bagian koalisi pimpinan AS lawan ISIS. Jet militernya telah sering melakukan serangan pada militan di Suriah.

ISIS sebelumnya mengancam lakukan pembalasan dan meruntuhkan perbatasan Yordania. Pascainsiden Selasa, Raja Abdullah memerintahkan merespons dengan senjata bagi siapa pun yang melukai perbatasan dan keamanan negara.

Insiden Selasa menewaskan termasuk dua personil dari Departemen Keamanan Publik dan Pertahanan Sipil. Yordania kemudian mendeklarasikan daerah perbatasan utara dan utara-timur untuk jadi zona militer tertutup.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement