Jumat 01 Jul 2016 12:02 WIB

Lapisan Ozon Antartika Mulai Pulih

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Kerusakan lapisan ozon di Kutub Selatan seluas 27 juta meter persegi. (ilustrasi)
Foto: www.telegraph.co.uk
Kerusakan lapisan ozon di Kutub Selatan seluas 27 juta meter persegi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para peneliti menemukan bukti baru yang menujukan lapisan ozon Antartika mulai pulih. Bukti yang disebut-sebut sangat jelas ini memperlihatkan lubang ozon seluas empat juta km persegi. Ini dikatakan lebih kecil dari lubang ozon pada tahun 2000.

Jika diibaratkan, lubang ozon yang pulih per September 2015 ini hampir seluas India. Menurut peneliti, pulihnya lapisan ozon adalah imbas dari upaya penghapusan bahan kimia penghancur ozon.

Para peneliti Inggris menyadari penipisan lapisan ozon seluas 10 km di atas Antartika pada pertengahan 1980an. Pada 1986, peneliti AS Susan Solomon menunjukan bahwa ozon juga bisa hancur oleh molekul klorin dan bromin yang didapat dari kloroflourokarbon (CFC). Gas ini ditemukan di perangkat spray yang ada di kulkas hingga AC.

Selain itu, kondisi di Antartika yang sangat dingin dan terlalu banyak cahaya menciptakan Awan Stratosferik Polar. Saat awan mendingin, klorin terbentuk sehingga menghancurkan ozon.

Padahal lapisan di stratosfer ini penting untuk memblokir radiasi ultraviolet dari matahari. Penipisannya berisiko terhadap kanker kulit, katarak hingga membahayakan hewan juga tumbuhan.

Pada 1987, Montral Protocol disepakati untuk melarang penggunaan CPC secara global. Sejak saat itu situasi di Antartika pulih sedikit demi sedikit. Meski belum sepenuhya.

Solomon mengawasi perubahan ozon di Antartika sejak 2000 hingga 2015. Menggunakan data satelit, balon cuaca dan model simulasi, diperoleh data bahwa penipisan lapisan ozon berkurang hingga empat juta km persegi. Meski demikian, ia mengatakan masih ada banyak klorin di atmosfer. 

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement