Sabtu 02 Jul 2016 04:53 WIB

Toko Roti Bangladesh Diserbu, Warga Asing Disandera

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Warga menolong korban luka setelah sekelompok orang bersenjata menyerbu restoran yang kerap didatangi warga asing di wilayah diplomatik Dhaka, Bangladesh, Jumat, 1 Juli 2016.
Foto: AP Photo
Warga menolong korban luka setelah sekelompok orang bersenjata menyerbu restoran yang kerap didatangi warga asing di wilayah diplomatik Dhaka, Bangladesh, Jumat, 1 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Kepala Polisi Bangladesh mengonfirmasi terdapat beberapa warga asing di antara para sandera dalam serangan kelompok bersenjata di ibu kota Bangladesh, Dhaka pada Jumat malam (1/7).

Pelaku yang berjumlah kurang lebih delapan hingga sembilan orang menyerbu sebuah toko roti Holey Artisan yang terletak di wilayah diplomatik Dhaka. Seorang staf mengatakan pria membawa senjata api dan bom, memasuki sebuah toko roti pukul 21.20 waktu lokal. Pelaku menahan pelanggan dan staf sebaga sandera di bawah todongan senjata.

Kepala Polisi Bangladesh Shahidul Haque mengonfimasi adanya warga asing sebagai sandera. Bahkan dua polisi dilaporkan tewas akibat baku tembak saat berusaha mengepung toko roti tersebut.

"Prioritas pertama kami adalah menyelamatkan nyawa orang-orang yang terperangkap di dalam," ujar juru bicara polisi, dilansir dari Sky News, Jumat.

Kepala Polisi juga mengonfirmasi operasi penyelamatan sedang dijalankan dengan mengandalkan kendaraan lapis baja.

Lori Ann Walsh Imdad, warga lokal yang berada di dekat lokasi kejadian melaporkan, kelompok teroris ini menerobos dan menembak pembuat kue warga Italia dan istrinya. Kelompok teroris ini juga menyandera kurang lebih 20 orang warga asing.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan situasi penyanderaan masih labil. Kedutaan Besar AS di Dhaka juga telah mengimbau warga AS tidak keluar rumah. Salah seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan terlalu dini untuk menyimpulkan siapa yang berada dibalik penyanderaan ini.

Namun kini semua warga AS yang bekerja di di Dhaka sedang dilakukan pendataan. Sebelumnya, telah terjadi serangkaian serangan oleh kelompok teror di Bangladesh. Serangan ini ditujukan kepada agama minoritas agama dan aktivis sekuler di negara ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement