Rabu 06 Jul 2016 16:31 WIB

Polisi Bangladesh Salah Sangka Koki Sebagai Pelaku Teror

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pria meletakkan ucapan dan menyalakan lilin mengenang korban tewas akibat teror di sebuah restoran di Dhaka, Bangladesh, Sabtu (2/7).
Foto: Reuters
Pria meletakkan ucapan dan menyalakan lilin mengenang korban tewas akibat teror di sebuah restoran di Dhaka, Bangladesh, Sabtu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi Bangladesh dilaporkan salah mengidentifikasi seorang pelaku serangan di kafe Dhaka, Rabu (6/7). Saiful Islam Chowkidar yang sebelumnya disebut pelaku ternyata adalah sandera.

Pada BBC, polisi mengatakan Chowkidar adalah seorang koki yang saat itu ikut disandera bersama sejumlah orang lainnya. Serangan pada Jumat di Holey Artisan Bakery itu berakhir dengan polisi menewaskan enam pelaku.

Foto Chowkidar kemudian ikut dimasukan dalam daftar pelaku teror. Keluarga Chowkidar mengenalinya dan melayangkan protes. "Kami protes. Kami mengatakan ia tidak pernah jadi militan. Ia pekerja keras dan salah satu chef pizza dan pasta terbaik di Bangladesh," kata sepupu Chowkidar, Solaiman.

Saat itu keluarga tidak diizinkan membawa jasadnya karena ia disebut pelaku. Chowkidar meninggalkan dua anak perempuan dan seorang istri yang sedang hamil. Polisi akhirnya mengaku salah mengidentifikasi Chowkidar namun tidak mengonfirmasi cara ia tewas.

Polisi mengatakan pelaku sebenarnya hanya lima orang. Mereka adalah Nibras Islam, Rohan Imtiaz, Meer Saameh Mubasheer, Khairul Islam dan Shafiqul Islam. Serangan mereka menewaskan sedikitnya 22 orang.

Serangan diklaim ISIS namun Menteri Dalam Negeri Bangladesh mengatakan serangan dilakukan kelompok militan lokal. "Mereka anggota Jamaeytul Mujahdeen Bangladesh (JMB) dan tidak terkait dengan ISIS," kata Asaduzzaman Khan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement