Senin 25 Jul 2016 18:49 WIB

Banyak Risiko Mengadang Saat Bekerja di Luar Negeri

Rep: Christiyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Ima Matul
Foto: YouTube
Ima Matul

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mantan buruh migran asal Indonesia yang kini menjadi aktivis perdagangan manusia di Amerika Serikat (AS), Ima Matul Maisaroh, mengingatkan kerabatnya agar tak mudah tergiur tawaran bekerja di luar negeri. Ima, yang pada Selasa (26/7) akan berpidato dalam konvensi nasional Partai Demokrat AS, mengingatkan banyak risiko mengadang selama bekerja di luar negeri.

"Ima bilang ke saudara-saudaranya hati-hati bekerja di luar negeri apalagi di AS, lebih baik bekerja di Indonesia saja," kata Alimah, ibunda Ima, saat ditemui pada Senin (25/7) di Malang.

Alimah dan suaminya, Turiyo, mengaku mengizinkan Ima bekerja di luar negeri lantaran sudah mengenal calon majikan. Calon majikan yang akan membawa Ima ke Hongkong sudah beberapa kali datang ke desanya untuk merekrut calon tenaga kerja Indonesia. "Karena sudah tahu orangnya maka kami mengizinkan," imbuh Alimah.

Ima yang sebelumnya dijadwalkan bekerja ke Hongkong akhirnya memutuskan pergi ke AS karena tergiur iming-iming gaji yang tinggi. Namun naas, rupanya majikan di AS memperlakukan Ima dengan kejam.

Ia dipaksa bekerja lebih dari 12 jam sehari. Bila melakukan kesalahan dalam bekerja, Ima harus menerima pukulan dari sang majikan. Gajinya selama dua tahun pun tak pernah dibayarkan.

Beruntung, sulung dari tiga bersaudara ini berhasil kabur dengan bantuan tetangga majikannya. Ima kemudian dibawa ke penampungan gelandangan dan ditangani organisasi nirlaba Coalition to Abolish Slavery and Trafficking (CAST).

Organisasi ini mencarikan pekerjaan baru bagi Ima. Perempuan inipun disekolahkan dan memperoleh berbagai macam kursus ketrampilan. Berkat pendidikan yang diterima serta ketekunannya belajar, Ima diangkat menjadi staf CAST sejak 2012.

Kini Ima dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh migran dan korban perdagangan manusia. Di AS, Ima membina rumah tangga dengan pria Meksiko dan dikaruniai dua anak. Namun pernikahan itu tak bertahan lama. Ima kemudian menikah lagi dengan pria Sunda dan memiliki seorang anak perempuan.

"Ima jarang pulang ke rumah, sejak berangkat ke AS ia baru pulang tiga kali," ungkap Alimah. Meski jarang pulang ke rumah, Ima sering menelepon  kedua orang tuanya di Malang. Lewat komunikasi tersebut, Ima mengingatkan agar para tetangga dan kerabat berhati-hati jika memutuskan bekerja di luar negeri. 

Baca juga, Putri Indonesia Ini akan Berpidato di Konvensi Partai Demokrat.

Seperti dikutip Indonesianlantern.com Imma akan tampil di panggung politik Amerika Serikat. Ia akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, AS.

Bersama belasan senator dan pembicara bergengsi lainnya, Ima tampil di panggung utama Stadion Wells Fargo, pada hari Selasa 26 Juli 2006. ‘’Surat undangan resmi yang dikirim Komite Nasional Partai Demokrat baru saja saya terima Sabtu sore,’’  kata Ima dengan nada gembira.

 

Di ajang itulah, Partai Demokrat AS secara resmi akan memilih Hillary Rodham Clinton sebagai kandidat utama dan Senator Tim Kaine sebagai wakil presiden, dalam Pemilihan Presiden AS November 2016 nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement