Selasa 26 Jul 2016 14:54 WIB

Saat Jam Tidur, Satoshi Uematsu Bunuh Massal Penyandang Difabel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi mengevakuasi korban di pusat perumahan penyandang cacat di Sagamihara.
Foto: REUTERS/Kyodo
Polisi mengevakuasi korban di pusat perumahan penyandang cacat di Sagamihara.

REPUBLIKA.CO.ID,  TOKYO -- Tersangka penyerangan dan penikaman di pusat penyandang disabilitas di Jepang bernama Satoshi Uematsu (26 tahun).

Ia adalah mantan pegawai di Tsukui Yamamuri En, sebuah fasilitas di Sagamihara di prefektru Kanagawa.  Letaknya sekitar 40 km, sebelah barat daya Tokyo. Ia meninggalkan pekerjaannya pada Februari lalu.

Uematsu pernah mencoba mengirimkan surat ke politikus Jepang yang meminta agar penyandang disabilitas dieuthanisia atau diakhiri hidupnya untuk menghilangkan rasa sakit.  Ia pun masuk pernah dibawa ke rumah sakit karena surat itu.

NTV mengeluarkan surat yang diyakini dari Uematsu. "Tujuan saya adalah dunia di mana penyandang disabilitas yang kesulitan tinggal di rumah dan lingkungan sosial mereka bisa dieuthanasia dengan persetujuan dari wali mereka."

Baca juga, Serangan ke Perawatan Penyandang Disabilitas di Jepang, 19 Tewas.

Uematsu menewaskan 19 orang dan melukai 26 lainnya. Sembilan korban tewas adalah wanita dan 10 pria. Korban berusia antara 18 hingga 70 tahun. Serangan ini terburuk di negara itu sejak Perang Dunia ke-2

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement