Rabu 27 Jul 2016 15:06 WIB

Korut Tuduh Korsel di Balik Wabah Ular di Perbatasan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
 Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam.  (Reuters/KCNA)
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam. (Reuters/KCNA)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Penjaga patroli perbatasan Korea Utara telah diperintahkan untuk menangkap ular yang dilepaskan Korea Selatan. Sumber Korut mengatakan, Korsel melakukan tindakan itu untuk membuat malapetaka di negara tetangganya.

Seperti diberitakan the Guardian Rabu (27/7), Pyongyang mengatakan kepada militer, agen mata-mata Seoul berada di balik tingginya musim ular di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan Cina.

"Awal bulan ini, unit patroli perbatasan menerima perintah untuk menangkap ular sebelum mereka merangkak di tepi sungai Yalu," kata seorang sumber di provinsi ini.

Ia menambahkan, pesan inti dari Pyongyang adalah, Badan Intelijen Nasional Korsel telah menggunakan reptil sebagai bagian dari 'skema licik' untuk menantang persatuan Korut. Ini bukan kali pertama Pyongyang meluncurkan klaim serupa.

Baca juga, Uji Nuklir Korea Utara Tuai Kecaman Dunia.

Negara itu sebelumnya mengatakan sejumlah besar serangga yang mengganggu ladang jagung adalah ulah licik Amerika Serikat. "Tentu saja, kelangkaan pestisida adalah penyebab sebenarnya dari pengerumunan," kayanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement