Kamis 28 Jul 2016 15:28 WIB

Jepang Minta Pokemon Dijauhkan dari Situs Nuklir Hiroshima

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Warga Jepang berdoa untuk korban bom atom 70 tahun lalu di Hiroshima Peace Memorial Park , Kamis (6/8).
Foto: epa
Warga Jepang berdoa untuk korban bom atom 70 tahun lalu di Hiroshima Peace Memorial Park , Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, HIROSHIMA -- Otoritas Hiroshima, Jepang meminta pengembang Pokemon Go menghapus monster-monster Pokemon dari monumen kenangan korban bom atom Hiroshima. Upacara tahunan untuk mengenang tragedi 1945 akan digelar pada 6 Agustus.

Sebelumnya, operator pembangkit nuklir Fukushima juga meminta agar Pokemon dijauhkan dari sana. Peace Park Hiroshima terdiri dari sebuah museum dan monumen kenangan yang didedikasikan untuk 140 ribu korban bom atom.

Area ini kabarnya memiliki 30 Pokestop dan tiga gym untuk Pokemon bertarung. Kantor berita NHK mengatakan hal ini mengganggu ketenangan area yang cukup sakral bagi Jepang.

Dilansir dari BBC, Kamis (28/7), pengembang Pokemon Go, Niantic mengatakan telah mempertimbangkan hal ini. Namun mereka tidak segera mengabulkannya. Mereka tidak berkomentar lebih lanjut.

Selain Hiroshima, Nagasaki juga meminta agar Charizard, Pikachu dan teman-temannya dihapus dari museum dan taman di sana. Pokemon Go memang baru diluncurkan di Jepang pada Jumat pekan lalu.

Namun antusiasme penduduk sudah sangat tinggi. Seiring dengan hal ini, sejumlah institusi turut khawatir. Mahkamah Agung Jepang telah meminta Niantic menghapus Pokemon dari semua area pengadilan.

Mereka mengatakan pengadilan bukan tempat untuk bermain gim tersebut. Tak hanya Jepang, AS telah lebih dahulu mengeluarkan larangan main Pokemon. Museum holocaust AS mengatakan permainan itu tidak selayaknya dimainkan di area yang sakral. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement