Kamis 28 Jul 2016 15:49 WIB

Korut Tuduh Korsel Sebarkan Ular di Perbatasan

Personel tentara Korea Selatan berpatroli di jembatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
Personel tentara Korea Selatan berpatroli di jembatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Penjaga patroli perbatasan Korea Utara telah diminta menangkap ular-ular yang kabarnya dilepaskan Korea Selatan. Ular-ular itu dilepaskan konon untuk 'buang sial' di wilayah utara mereka.

Pyongyang telah mengatakan pada militer badan mata-mata Seoul berada di balik banyaknya ular di provinsi Ryanggang. Wilayah ini juga berbatasan dengan Cina.

"Awal bulan ini, unit patroli perbatasan menerima perintah menangkap ular sebelum mereka latihan di Sungai Yalu," kata sumber anonim Korut, dikutip Guardian.

Korut menuduh Layanan Intelijen Nasional Korsel menggunakan reptil-reptil itu sebagai bagian dari rencana licik untuk menantang Korut. Sumber-sumber lainnya di provinsi Ryanggang menguatkan klaim tersebut.

Sejumlah tentara menepis anggapan tersebut. Mereka yakin fenomena ini terjadi karena alam. "Bahkan anak tiga tahun tidak akan percaya Selatan menyerang kami dengan ular bukannya leaflet atau CD propaganda," kata seorang sumber.

Meski menimbulkan pro dan kontra, kementerian keamanan publik Korut dan badan publik lain meminta penduduk tetap waspada pada ular. Di sejumlah area, ada rumor yang beredar ada korban sekarat karena digigit ular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement