Jumat 29 Jul 2016 15:54 WIB

Keluarga Korban MH370 Asal Cina Minta Pencarian Dilanjutkan

Wang Zhuncai (tengah) kehilangan putrinya dalam penerbangan MH370. Dia bergabung bersama keluarga lain yang kehilangan di dekat Kedutaan Malaysia di Beijing, Jumat (7/8).
Foto: reuters
Wang Zhuncai (tengah) kehilangan putrinya dalam penerbangan MH370. Dia bergabung bersama keluarga lain yang kehilangan di dekat Kedutaan Malaysia di Beijing, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 asal China, yang hilang dua tahun lalu dalam penerbangan menuju Beijing, Jumat, meminta pencarian terhadap korban terus dilanjutkan.

Pekan lalu, Malaysia, Cina, dan Australia dalam pernyataan bersama menyatakan bahwa pencarian MH370 akan dihentikan jika pesawat tersebut tidak ditemukan di area yang saat ini sedang dilakukan pencarian.

Pesawat Boeing 777 berpenumpang 239 orang hilang pada Maret 2014 saat dalam penerbangan dari Ibu Kota Malaysia di Kuala Lumpur.

Hampir 180 juta dolar Australia (135 juta dolar AS) telah dihabiskan sejak dilakukan pencarian bawah air di area yang mencakup 120.000 kilometer persegi (46.332 mil persegi) di wilayah selatan Samudra Hindia.

Sekitar 30 anggota keluarga, beberapa di antaranya meneteskan air mata, berkumpul di Kementerian Luar Negeri Cina untuk menyerahkan petisi dan sekelompok orang diizinkan masuk meskipun sempat dihadang oleh petugas keamanan tanpa seragam.

"Kami menentang keputusan mereka. Kami tidak mengakui semuanya. Keputusan itu tidak memiliki alasan yang mendasarinya," kata Boa Lanfang (65) yang putra, menantu perempuan, dan cucu lelakinya berada dalam penerbangan tersebut.

Beberapa anggota keluarga membawa plakat bertuliskan "Tiga pemerintahan memiliki kewajiban untuk memenuhi janji mereka kepada dunia." Keluarga para penumpang, sebagian besar dari mereka berasal dari Cina, menuntut jawaban sejak pesawat tersebut hilang.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas pertanyaan tersebut.

Para penyelidik Malaysia pada 2015 menyatakan bahwa tidak ada kecurigaan dalam persoalan keuangan, kesehatan, atau riwayat pribadi pilot atau awak pesawat tersebut.

Beberapa bagian dari potongan-potongan pesawat terapung di beberapa wilayah pantai di Afrika dan secara positif diidentifikasi sebagai bagian dari MH370, namun masih terdapat sedikit titik terang dalam misteri tersebut.

Pencarian tersebut telah berlangsung lebih dari dua tahun, namun tidak ditemukan puing-puing dari bagian utama pesawat tersebut.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement