Sabtu 27 Aug 2016 16:18 WIB

Cina Contek Taman Nasional AS

Rep: Gita Amanda/ Red: Nur Aini
Bendera Cina. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Bendera Cina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sepanjang sejarah 100 tahun, Taman Nasional Amerika Serikat telah menjadi model bagi negara-negara lain yang berusaha membuat taman nasional, termasuk Cina. Diam-diam Cina yang sedang merencanakan sendiri sistem taman nasional sedang 'melihat' ke arah AS.

"Mereka telah mengunjungi beberapa lokasi di AS, dan mereka pada dasarnya mencoba untuk mendapatkan ide mengenai bagaimana taman AS dikelola," kata jurnalis sains yang berbasis di Beijing Kathleen McLaughlin seperti dilansir laman Pri.Org, Jumat (26/8).

Cina saat ini menurut McLaughlin memiliki semi hutan lindung dan taman provinsi. Pada 2013, Cina mengisyaratkan niatnya untuk mengembangkan sistem taman nasional dalam dokumen perencanaan Partai Komunis.

Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar dua lusin taman nasional direncanakan untuk dibangun. Mulai dari ukuran taman kota kecil seperti National Mall di Washington DC hingga sebuah taman di timur laut Cina dengan ukuran lebih dari dua kali lipat ukuran Taman Nasional Yellowstone. Taman Nasional itu nantinya ditujukan untuk melindungi harimau Siberia dan macan tutul.

Dalam sebuah wawancara McLaughlin menambahkan, pemerintah Cina telah melarang penebangan liar. Mereka juga menindak tegas para pemburu di daerah yang akan menjadi taman bagi kucing besar tersebut. Pemerintah Cina berencana mempekerjakan sekitar 30 ribu penebang, pemburu, dan pemburu liar sebagai karyawan taman nasional.

"Mereka benar-benar mencoba untuk melindungi dan mengembalikan keadaan alami hutan," ujar McLaughlin.

McLaughlin mengatakan para ahli harimau memperkirakan bahwa jika pemerintah mau melindungi wilayah tersebut, akan bisa menciptakan untuk 150 harimau Siberia. Sementara tiga taman lain yang disebutkan oleh media pemerintah sejauh ini bertujuan melindungi gajah Asia, panda raksasa, dan antelop Tibet.

Cina menurut McLaughlin selama lebih dari 30 tahun berupaya meningkatkan perekonomiannya. Sehingga taman nasional merupakan sebuah kemewahan yang tak sempat direncanakan.

"Dan sekarang mereka akhirnya melakukannya dan mereka sudah mengakui pentingnya menyisihkan ruang bagi kehidupan liar," kata McLaughlin.

Sementara itu media pemerintah Cina, Xinhua, pada pertengahan Agustus lalu  melaporkan pemerintah telah selesai membuat rencana membangun taman nasional khusus untuk panda raksasa. Rencana itu akan diserahkan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan persetujuan.

Kepala Departemen Kehutanan Provinsi Sichuan Yao Sidan mengatakan, Provinsi Sichuan, Shaanxi, dan Gansu telah ditentukan sebagai daerah untuk taman nasional. Yao mengatakan pihak berwenang mencoba menjaga habitat panda. Sinchuan memiliki populasi panda raksasa terbesar di Cina. Pada akhir 2015, ada 1.387 panda liar dan 364 yang telah ditangkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement