Ahad 28 Aug 2016 11:31 WIB

Militer Jerman Terapkan Prosedur Perekrutan Baru

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Bendera Jerman
Bendera Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Angkatan bersenjata Jerman akan menerapkan prosedur perekrutan yang baru untuk para calon anggota pasukan mereka. Para pelamar, harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan keamanan oleh badan kontra-intelijen dan berlaku mulai Juli 2017.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah adanya anggota pasukan yang terkait dengan kelompok-kelompok radikal. Sebelumnya, ada laporan yang mengatakan bahwa kelompok militan seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berpotensi memasukkan anggotanya sebagai pasukan militer Jerman. Nantinya, pelatihan yang mereka dapatkan digunakan untuk mempersiapkan dan melakukan serangan besar.

"Dengan pemeriksaan keamanan oleh badan kontra-intelijen militer terlebih dahulu, kami dengan cepat bisa melihat tanda-tanda adanya ektrimis, teroris, dan penjahat yang hendak menyusup dalam pasukan kami," ujar pernyataan dari militer Jerman yang dikutip dari surat kabar Welt Am Sonntag, Ahad (28/8).

Pemeriksaan keamanan ini akan memerlukan perubahan dalam undang-undang militer. Dalam sebuah draf dokumen, terlihat bahwa perubahan akan dilakukan secepatnya.

Kabinet dilaporkan tengah mempertimbangkan perubahan aturan itu dan menyetujuinya pekan depan. Hal ini sejalan dengan rencana Jerman untuk meningkatkan keamanan negara setelah serangkaian serangan kekerasan terjadi di negara itu pada Juli lalu.

Dalam surat kabar itu, juga dilaporkan bahwa badan kontra-intelijen militer melihat ada puluhan anggota pasukan angkatan bersenjata yang terkait dengan kelompok radikal. Selain itu, ada sekitar 268 tersangka ektremis sayap kanan dan enam ektremis sayap kiri yang berada di dalamnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement