Senin 29 Aug 2016 05:29 WIB

Taufiq Ismail Bacakan Al-Fatihah untuk Pramoedya Ananta Toer

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Penyair Taufiq Ismail memberikan paparannya pada acara diskusi dengan tema Menggali Konsep Pendidikan Karakter dari Karya-karya Sastra Buya Hamka di Jakarta, Selasa (23/8).
Foto: Republika / Darmawan
Penyair Taufiq Ismail memberikan paparannya pada acara diskusi dengan tema Menggali Konsep Pendidikan Karakter dari Karya-karya Sastra Buya Hamka di Jakarta, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Taufiq Ismail membacakan al-Fatihah untuk Pramoedya Ananta Toer. Taufiq pun mengajak puluhan orang yang menghadiri diskusi bertajuk "Berguru kepada Buya Hamka: Menggali Konsep Pendidikan Karakter dari Karya Sastra Buya Hamka" di Jakarta Islamic Centre (JIC) pada Selasa (23/8) lalu.

Sebelum terjadi momen itu, Taufiq mengisahkan perseteruan antara Pramoedya sebagai aktivis Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dengan Hamka di ujung masa rezim Orde Lama.

Akibat tuduhan ingin melakukan pembunuhan presiden, Hamka dipenjara selama dua setengah tahun. Ketika memasuki rezim Orde Baru, giliran Pramoedya yang dipenjara di Pulau Buru, Maluku sementara Hamka dibebaskan.

Baca juga, Kisah Buya Hamka yang Maafkan Pramoedya Ananta Toer.

Taufiq mengaku, Hamka sudah memaafkan perbuatan dan fitnah Pramoedya. Di sisi lain, Pramoedya tak pernah melontarkan permohonan maaf pada Hamka. Meski begitu, kata Taufiq, Pramoedya sudah mengakui kehebatan Hamka meski tak secara eksplisit.

Taufiq mengisahkan, anak perempuan Pramoedya ingin menikah dengan seorang muallaf. Pramoedya lantas mengajukan syarat kepada calon menantunya itu untuk mendalami Islam. "Pramoedya menyuruhnya untuk memelajari Islam dari Hamka," kata Taufiq.

Taufiq juga mengisahkan, Pramoedya semakin dekat dengan Islam di akhir hayatnya. Ia mengatakan, Pramoedya sempat dibimbing membaca Alquran pada saat itu.

Taufiq kemudian mengajak para peserta diskusi untuk membacakan al-Fatihah untuk mendiang Pramoedya. "Mari kita bacakan al-Fatihah untuk Pramoedya," ujar Taufiq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement