Rabu 31 Aug 2016 08:41 WIB

Merkel Akui Ada Kesalahan Penanganan Krisis Pengungsi

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Angela Merkel
Foto: Reuters/Thomas Peter
Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan negaranya telah menutup mata atas krisis pengungsi yang terjadi. Demikian juga dengan negara-negara di Uni Eropa lainnya.

Merkel telah menghadapi kritik terkait kebijakan menerima pengungsi yang menyebabkan arus imigran di Jerman meningkat tajam pada tahun lalu. Ia mengatakan dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi migrasi banyak orang ke Eropa.

"Ada isu-isu politik yang dapat dilihat terkait masalah pengungsi. Saya mengakui, Jerman telah terlalu lama membiarkannya dan menutup diri untuk mencari solusi bersama dengan negara Uni Eropa lainnya," ujar Merkel dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Selasa (30/8).

Merkel membuat pernyataan ini tepat satu tahun setelah Jerman menjalankan kebijakan menerima pengungsi. Saat itu, ia menyuarakan 'wir schaffen das' atau yang berarti 'kita bisa melakukan ini'.

Jerman telah menerima lebih dari satu juta pengungsi dari Timur Tengah dan beberapa negara di Asia sejak tahun lalu. Hal ini mengakibatkan sejumlah negara di Uni Eropa juga harus menjalankan kebijakan pengungsi yang melewati perbatasan.

"Saat itu kami juga menolak distribusi proporsional dari para pengungsi," kata Merkel.

Perempuan berusia 62 itu juga mengatakan Jerman tidak didukung dengan perbatasan eksternal sesuai dengan ketentuan Uni Eropa. Negara itu berupaya melakukan pemeriksaan dengan baik di bandara-bandara. Namun, hal itu belum berhasil.

"Kami belum menangani masalah arus pengungsi dengan tepat. Salah satunya dalam melindungi perbatasan di wilayah Schengen," jelas Merkel.

Ia menuturkan diperlukan kerja sama seluruh negara Uni Eropa dalam menangani krisis pengungsi. Bantuan perlu ditingkatkan untuk Afrika dan Turki, sebagai negara-negara bermasalah yang menjadi jalur pengungsi.

Namun, ia menekankan masalah pengungsi tidak selalu berkaitan dengan ancaman yang ada di Jerman. Setelah serangkaian serangan terjadi di negara itu, banyak pihak yang memiliki rasialisme tertentu terhadap orang asing.

"Sangat salah terorisme yang datang di Jerman adalah karena pengungsi yang masuk ke negara ini. Bagaimanapun, itu berbeda dan tindakan terorisme berpotensi ada jauh sebelum pengungsi datang," kata Merkel menambahkan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement