Ahad 11 Sep 2016 11:16 WIB

Serangan Udara Gempur Idlib Pasca Di-teken-nya Perjanjian Gencatan Senjata

Anggota pertahanan sipil mencari para korban selamat setelah terjadinya aksi bombardir di Provinsi Idlib
Foto: REUTERS/Ammar Abdullah
Anggota pertahanan sipil mencari para korban selamat setelah terjadinya aksi bombardir di Provinsi Idlib

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Beberapa jam setelah ditekennya perjanjian gencatan senjata oleh Amerika Serikat dan Rusia, serangan udara menggempur area yang dikuasai pemberontak Suriah. Setidaknya 100 orang tewas dalam serangan tersebut.

Sebuah serangan udara yang menyasar pasar di Idlib menewaskan 60 orang dan serangan di provinsi Allepo merenggut setidaknya 45 nyawa penduduk. Data tersebut dikeluarkan dari kelompok oposisi.

Sebelumnya, Amerika dan Rusia menyepakati gencatan senjata selama 10 hari. Pihak pemerintah Suriah juga berencana menghentikan aksi militernya di daerah yang dikuasai kubu oposisi. Kesepakatan itu berlaku mulai Senin (12/9) besok. 

Seperti dilansir BBC, Turki dan Uni Eropa menyambut baik rencana tersebut, namun tetap mengingatkan pentingnya aksi lanjutan. Kubu opoisi Suriah berpendapat, rencana gencatan senjata memunculkan harapan, tetapi mereka memerlukan  detail yang lebih lanjut mengenai penerapannya.

Belum ada reaksi resmi dari Iran, yang seperti Rusia, berafiliasi kepada kubu Presiden Suriah Bashar al-Assad.

 

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement