REPUBLIKA.CO.ID, HAT YAI -- Bom rakitan meledak di Provinsi Yala, Thailand bagian selatan, Jumat (23/9). Peledak yang ditanam di sebuah jalan tersebut menewaskan tiga petugas polisi setempat.
Dilansir dari Wall Street Journal, detektif polisi Pongsak Khaonuan menduga pelaku sengaja meledakkan bom tepat saat mobil polisi melintas. Selain memakan korban jiwa, serangan juga melukai sejumlah petugas dan merusak kendaraan.
Kepolisian meyakini para gerilyawan separatis berada di balik insiden itu. Pengeboman pinggir jalan dan penembakan dari mobil yang melaju disebut sebagai taktik umum dari para pemberontak.
Lebih dari 6.000 orang telah tewas sejak 2004, saat pemberontakan bermula di tiga provinsi paling selatan Thailand. Serangan serius juga terjadi dalam beberapa bulan terakhir meski pemerintah dan perwakilan kelompok pemberontak telah melangsungkan pembicaraan damai.
Awal September, serangan bom yang menghantam kereta api di selatan Thailand menewaskan satu orang dan melukai sejumlah lainnya. Bom lain yang meledak di depan sebuah sekolah menewaskan tiga orang, termasuk seorang siswi dan ayahnya.
Pemberontak juga diyakini berada di balik serangkaian serangan bom dan pembakaran pada Agustus. Serangan yang menargetkan tujuh provinsi destinasi wisata populer itu menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
