Ahad 25 Sep 2016 08:35 WIB

Video Kunci Penembakan Charlotte Segera Dirilis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.
Foto: AP Photo/Gerry Broome
Demonstran memprotes penembakan polisi AS yang berujung pada kematian warga kulit hitam Keith Lamont Scott di Charlotte, Carolina Utara, Kamis, 22 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTE -- Kepolisian Charlotte segera merilis rekaman video yang menujukan saat-saat terjadinya penembakan terhadap warga kulit hitam, Keith Scott. Kepala Kepolisian mengatakannya pada Sabtu (24/9) untuk meredakan kericuhan yang terjadi sejak kematian Scott.

Pengunjuk rasa dan para pemimpin hak sipil mendesak kepolisian menunjukan pada publik isi rekaman video dari dashboard mobil itu. Video itu akan menunjukan apakah Scott memiliki senjata seperti yang diklaim kepolisian.

Scott tewas ditembak polisi sesaat setelah keluar dari mobilnya. Polisi mengatakan ia memiliki senjata namun saksi dan keluarga Scott menyangkal. Menurut mereka, ayah tujuh anak itu hanya memegang buku. Kepala Kepolisian Charlotte-Mecklenburg, Kerr Putney mengatakan ada bukti yang menunjukan Scott memiliki pistol dan mariyuana saat terjadi konfrontasi.

"Mereka melihat ke dalam mobil dan ada mariyuana, saat itu mereka tidak bertindak," kata Putney.

Namun saat melihat pistol, tambah Putney, polisi memutuskan harus melakukan sesuatu. Ia juga menegaskan personil datang ke lokasi untuk tujuan lain, yakni menangkap orang yang berbeda. Namun saat melihat tindakan Scott mereka bertindak.

Istri Scott merilis sebuah video pada Jumat. Rekaman itu tidak menjawab apakah Scott memiliki senjata atau tidak. Pada Sabtu, Putney mengatakan semua bukti yang dimiliki polisi telah menjelaskan apa yang terjadi.

"Ya, berdasarkan semua yang kami lihat, ia memang punya sebuah pistol," kata Putney.

Ia sempat mengatakan video itu tidak akan dirilis karena bisa berdampak pada penyelidikan. Namun Sabtu kemarin ia mengatakan peluncuran video ke publik mungkin dilakukan. Ia menegaskan penyelidikan akan terus dilakukan. Menurutnya, polisi tidak akan merilis semua video rekaman yang mereka punya saat insiden. Mereka hanya akan merilis video yang boleh dilihat publik.

Dalam perkembangan terbaru, pengunjuk rasa mendesak kondisi darurat Charlotte yang telah berlangsung selama lima hari segera dihentikan. Agar pasukan Garda Nasional tidak terlibat dalam aksi pengamanan kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement