Ahad 25 Sep 2016 10:50 WIB

Kejahatan Islamopobia di AS Melonjak Sejak 2001

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
Muslim Amerika (ilustrasi)
Foto: Independent
Muslim Amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sejak serangan 11 September 2001 kejahatan terhadap muslim meningkat di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan kepolisian resmi yang disusun oleh Pusat Studi Kebencian dan Ekstrimisme San Bernardino Universitas Negeri California menunjukkan dari 20 negara bagian, terdapat 196 kejahatan Islamopobia tahun 2015.

Dilansir dari muslimvillage, Kamis (22/9) angka kejahatan di 2015 mengalami kenaikan 110 kasus sejak 2014. Artinya, meningkat 78 persen. Kejahatan yang terjadi paling banyak adalah serangan membunuh dan pembakaran. Kebencian terhadap muslim terutama ditujukan kepada orang Arab melonjak hingga 219 persen.

Secara umum kejahatan kebencian di AS naik hingga lima persen dari 4.139 kasus tahun 2014 menjadi 4.347 insiden di tahun berikutnya. Kejahatan akibat Islamopobia jauh lebih tingg dibandingkan kepada Yahudi dan LGBT.

Direktur Pusat Studi Kebencian dan Ekstrimisme Brian Levi mengatakan lonjakan kekerasan antimuslim didorong adanya stereotip, tindakan terorisme dan politik keji.

"Kita tidak hanya melihat prasangka antimuslim, tapi sekarang muslim adalah kelompok utama yang direndahkan di AS dan kami memiliki gerakan sosial politik untuk menguatkannya," ujar Levin.

Sekitar 3,3 juta orang muslim berada di AS, artinya muslim mewakili satu persen penduduk di AS. Namun serangan terhadap warga muslim mencapai 4,5 persen di tahun 2015. Levin mengakui kejahatan kebencian memang menurun setiap tahun tetapi target kejahatan terhadap muslim mengalami peningkatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement