Ahad 25 Sep 2016 17:34 WIB

Cina-Kuba Rapatkan Barisan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Cina dan Kuba berkomitmen untuk mempererat hubungan kenegaraan. Perdana Menteri Cina Li Kewiang bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro dalam kunjungan kenegaraannya selama dua hari di Havana, Sabtu (25/9).

Kedua negara menandatangani sekitar 30 kesepakatan dalam beragam sektor di bidang ekonomi. Ini adalah kunjungan pertama Li ke Kuba sejak kedua negara membangun hubungan diplomatik 56 tahun lalu.

Presiden Xi Jinping pernah mengunjungi Kuba pada 2014. Meski sekian lamanya, Cina adalah rekan perdagangan terbesar kedua bagi Kuba setelah Venezuela. Nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,6 milyar dolar AS dalam sembilan bulan tahun 2015.

Jumlah ini meningkat 56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam wawancara dengan surat kabar Kuba, Granma, Li mengatakan kunjungannya bertujuan mempererat hubungan kedua negara.

Ia juga mencari kerjasama ekonomi di bidang baru. "Kami juga mengintensifkan persamaan kepercayaan politik," kata Li dilansir Reuters. Selain di bidang ekonomi, Cina-Kuba juga menandatangani sejumlah kesepakatan kolaborasi di bidang sains, lingkungan, industri, energi, kesehatan publik hingga pertanian.

Cina juga sepakat memperpanjang kredit untuk sejumlah proyek. Tidak dijelaskan proyek apa yang dimaksud. Li tiba di Havana pada Sabtu. Ia akan pulang pada Senin. Tidak ada konferensi pers dijadwalkan selama kunjungannya.

Kuba telah menjadi salah satu tujuan wisata terhangat. Para investor asing dan para pemimpin dunia mulai melihat Kuba bereformasi jadi ramah bisnis. Havana dan Washington baru-baru ini mnegumumkan perbaikan hubungan.

Awal pekan lalu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menjadi PM Jepang pertama yang mengunjungi Kuba. Ia juga berkata ingin mempererat hubungan dengan negara komunis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement