Rabu 28 Sep 2016 05:14 WIB

Astagfirullah, Bom Menimpa Sebuah Masjid di Dresden, Jerman

Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)
Foto: web.de
Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)

REPUBLIKA.CO.ID, DRESDEN -- Dua bom meledak di kota Dresden, Jerman sebelah timur, Senin (26/9) malam waktu setempat. Bom itu menimpa sebuah masjid dan sebuah pusat konferensi internasional. Tidak ada yang terluka akibat ledakan ini, kata polisi seperti dikutip Reuters.

"Sekalipun sejauh ini kami tidak mendapatkan pengakuan siapa yang bertanggung jawab, kami mesti menyelidiki pada basis bahwa motifnya adalah xenofobia (anti orang asing)," kata Horst Kretzschmar, kepala polisi Dresden.

Dia mengatakan, polisi meyakini ada kaitan dengan berbagai perayaan yang direncanakan berlangsung akhir pekan mendarang di kota itu dalam rangka merayakan ulang tahun reunifikasi Jerman 3 Oktober 1990.

Pada ledakan bom yang pertama, imam masjid itu tengah berada di dalam masjid bersama istri dan anak-anaknya, tetapi mereka tidak terluka. Namun bangunan masjid rusak.

Setelah itu, Pusat Kongres Internasional juga diguncang bom buatan sendiri itu sehingga bar di sebuah hotel terdekat terpaksa dievakuasi. Polisi langsung dikirim untuk menjaga masjid-masjid lain di kota itu.

Dresden adalah basis gerakan anti-Islam PEGIDA yang demonstrasi rutin mingguan mereka berhasil menarik 20 ribu turut dalam barisan unjuk rasanya.

Banjir 1 juta migran ke Jerman telah meningkatkan ketegangan sosial di negeri ini, khususnya di Jerman sebelah timu di mana ada serangan-serangan besar terhadap penampungan-penampungan pengungsi, demikian Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement