Rabu 28 Sep 2016 10:56 WIB

Netanyahu: Trump dan Clinton Tetap Dukung Israel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak peduli siapa yang nantinya akan terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Hal itu ia sampaikan kepada kabinetnya setelah acara debat politik pertama antara Hillary Clinton dan Donald Trump.

"Mereka berdua telah berbicara mengenai dukungan mereka untuk Israel dan pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara," ujar Netanyahu beberapa jam setelah debat berakhir, Selasa (27/9), dikutip dari Arab News.

Netanyahu mengaku telah bertemu kedua kandidat secara terpisah pada Ahad (25/9) lalu. Menurutnya, tidak peduli yang mana dari keduanya yang akan terpilih, dukungan AS ke Israel akan tetap kuat.

"Aliansi ini akan tetap kuat hinga tahun-tahun mendatang," kata dia.

Dalam debat, Trump mengatakan pertemuannya dengan Netanyahu membahas kesepakatan nuklir Iran, untuk membatasi pengayaan uranium dan kegiatan nuklir lainnya. Saat itu, Netanyahu menentang keras kesepakatan itu karena merugikan keamanan Israel.

"Saya bertemu dengan Netanyahu, percayalah, dia tidak bahagia dengan hal itu," tutur Trump.

Perdebatan capres AS disiarkan secara langsung di Israel melalui salah satu saluran televisi utama negara itu dengan terjemahan bahasa Ibrani. Sedangkan pertemuan Clinton dengan Netanyahu berlangsung singkat. Keduanya bertemu selama kurang dari satu jam di Manhattan.

Tim kampanye Clinton dalam sebuah pernyataan mengatakan, keduanya terlibat percakapan mendalam. Mereka menegaskan kembali komitmen kuat untuk menjalin hubungan.

AS memberikan dukungan untuk 10 tahun, sebesar 38 miliar dolar AS atau Rp 494 triliun paket bantuan militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement