REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Satu orang dikonfirmasi meninggal dan sedikitnya 100 orang terluka akibat kecelakaan kereta di Stasiun Hobboken, New Jersey. Dilaporkan kereta menabrak pembatas beton di stasiun dengan kecepatan penuh dan pada jam sibuk.
Dilansir dari Metro.co.uk, Kamis (29/9), kebanyakan dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis. Selain itu, banyak dari penumpang masih terjebak di reruntuhan gerbong, dan sejumlah korban lain yang terluka parah tengah berada di peron stasiun.
Hoboken merupakan pemberhentian terakhir untuk beberapa rangkaian kereta, sehingga banyak orang yang mengakhiri perjalanan di sana. Mereka yang turun biasanya melanjutkan perjalanan dengan perahu, melintasi Hudson ke New York.
"Saya perhatikan dia (kereta) tidak menurunkan kecepatan, kita terlalu cepat, dan terjadilah kecelakaan yang luar biasa ini," kata Linda Albelli (62), salah satu penumpang yang ada di dalam kereta.
Banyak saksi mengungkapkan kereta memang berada dalam kecepatan penuh menuju stasiun, sampai kecelakaan menyebabkan sebagain besar bangunan roboh. Banyak dari korban yang berjalan tengah berlumuran darah, atau menunggu di bangku untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan kalau kereta api, tampaknya telah melampaui pembatas pada akhir lintasan. Banyak yang menyebut kereta memang tengah penuh sesak penumpang, terutama dua gerbong pertama yang bertujuan agar mudah ke luar saat tiba di Hoboken.
Para penumpang di gerbong kedua sampai harus memecahkan jendela darurat, agar bisa ke luar dari kereta setelah kecelakaan. Penumpang lain, Bhagyesh Shah, mengungkapkan suasana setelah kecelakaan hanya dipenuhi orang yang berdarah dan menangis.
"Saya melihat seorang wanita terjepit di bawah beton, banyak orang yang berlumurah darah, banyak orang menangis,' ujar Shah.
Hoboken merupakan stasiun transit kelima tersibuk di New Jersey, dengan 15.000 boarding per hari kerja. Hoboken merupakan pemberhentian terkahir untuk beberapa jalur kereta api, dan menjadi titik transit untuk banyak komuter menuju New York.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
