Sabtu 01 Oct 2016 17:08 WIB

Rossetta Diluncurkan untuk Bertabrakan dengan Komet

Satelit Rosseta
Foto: http://www.esa.int/
Satelit Rosseta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Eropa meluncurkan pesawat luar angkasa Rosetta untuk tugas terakhirnya, bertabrakan dengan komet setelah 12 tahun bekerja mengungkap rahasia benda langit dipenuhi es dan debu itu.

Rosetta mengejar komet 67P/Churyumov-Gerasimenko, melintasi enam miliar kilometer jarak luar angkasa. Alat itu mengumpulkan informasi terkait komet tersebut guna dipelajari peneliti beberapa dasawarsa mendatang.

Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) pada Kamis petang menyatakan pesawatnya memulai "upaya tabrakan". Rencananya, Rosetta akan menabrakan diri ke komet itu dalam waktu 20 menit pada 10.40 GMT (17.40 WIB) pada Jumat.

"Kami ingin mengetahui titik puncak kemampuan alat itu, bukan sebaliknya, kembali tanpa hasil. Kami akan mengakhiri tugas ini dengan cara menakjubkan," kata peneliti Matt Taylor pada Kamis Kemarin.

Menjelang hancur, perangkat dan kamera Rosetta akan mengirim data beserta foto sehingga ilmuwan dapat mengetahui struktur komet. Langkah itu akan mengungkap informasi mengenai sisi samping komet. Pengetahuan tersebut penting demi memahami proses pembentukan komet, berikut lubang berdiameter 100 meter (109 yard) di dalamnya.

Informasi itu berguna untuk memahami proses pelepasan gas dan debu komet saat suhunya memanas karena matahari.

Misi tersebut telah mencapai beberapa aksi historis, misalnya, memasuki orbit komet dan mendaratkan roket di permukaannya. Sebelumnya, beberapa pesawat luar angkasa hanya memberi foto dan data saat mereka melintasi sasaran objek.

Data yang dihimpun Rosetta berikut roketnya yang mendarat di permukaan Komet November 2014, Philae telah membantu ilmuwan memahami proses pembentukan Bumi dan planet lain.

Contohnya, saat ini peneliti meyakini asteroid - bukan komet - yang mampu menyalurkan air ke Bumi serta planet lain di sistem tata surya, hingga kemungkinannya ilmuwan dapat memaparkan kembali tahapan terjadinya kehidupan.

"Kami baru saja mengungkap bagian permukaan. Misi ini memang telah berakhir, tetapi ilmu pengetahuan ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun mendatang," kata Taylor.

Rosetta akan menabrak komet dalam kecepatan normal, tetapi alat itu tak dirancang kuat menahan benturan. ESA mengakhiri misi itu karena komet 67P akan meluncur ke luar sistem tata surya, atau berada di luar jangkauan Rosetta.

Rosetta mampu bertahan dari radiasi keras berikut suhu ekstrem di luar angkasa sejak diluncurkan pada Maret 2004.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement