Selasa 08 Nov 2016 17:44 WIB

Kebanyakan Warga Palestina tak Suka Hillary Maupun Trump

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump usai melakukan debat ketiga dan terakhir di Las Vegas, rabu, 19 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/John Locher
Calon presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump usai melakukan debat ketiga dan terakhir di Las Vegas, rabu, 19 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Jajak pendapat yang dilakukan warga Palestina terhadap pilpres AS menunjukkan 43 persen responden sama-sama tidak mendukung kedua kandidat. Seperti dilansir kantor berita MINA, Selasa (8/11) survei KUNA dilakukan oleh Palestinian Polling Center.

Survei melibatkan sekitar 1.030 responden. Di antara mereka 40 persen mendukung Hillary Clinton. Sementara 17 persen mendukung rival Republiknya, Donald Trump. Sebanyak 43 persen mengatakan mereka tidak mendukung keduanya.

Responden menggambarkan keduanya lebih mendukung keamanan, kepentingan dan pertahanan Israel. Di antara 43 persen itu, enam persen beralasan kedua kandidat tidak sepakat dengan solusi dua negara.

Sebanyak tujuh persen mengatakan, kedua kandidat ingin memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota unifikasi Israel. Sebanyak 14 persen mengatakan, keduanya ada unsur kebencian terhadap Islam dan Muslim.

Baca juga, Trump Khawatir akan Dicurangi di Pilpres AS.

Sebanyak 11 persen mengatakan tidak mengerti hubungan internasional, hukum internasional dan ekonomi global. Soal bagaimana kebijakan konflik Palestina-Israel jika Clinton menang? hanya empat persen mengatakan kebijakan akan berubah banyak.

Responden berasal dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Mereka lebih dari 18 tahun dengan margin eror sebesar 3,05 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement