Jumat 25 Nov 2016 05:22 WIB

George Soros Dituding Cukongi Demo Anti-Trump

Demo Anti-Trump.
Foto: REUTERS/Axel Schmidt
Demo Anti-Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Investor kelas kakap yang juga dermawan George Soros mendapat tuduhan serius dari pendukung Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Pendukung Trump memercayai Soros yang terkenal sebagai donatur Partai Demokrat berperan dalam menciptakan keresahan publik dalam Pilpres 2016.

USA Today memberitakan tudingan tersebut semakin santer di dunia maya sejak Pilpres bergulir. Pemilih Trump dan penganut teori konspirasi melihat tangan Soros--berikut dompetnya--dalam demonstrasi yang menyebar di seluruh negeri. "Kelihatannya, Soros mengerahkan kelompok-kelompok massa untuk menciptakan kekacauan dan mengganggu ketertiban umum tanpa alasan yang jelas," ujar Rochelle Winther, warga Los Angeles yang menyebarkan berita tentang Soros di media sosial lantaran prihatin dengan demonstrasi yang menebarkan kebencian.

Soros yang kelahiran Hungaria merupakan penganut Yahudi yang selamat dari pendudukan Nazi saat Perang Dunia II. Dia menjadi bulan-bulanan di Twitter dan Instagram belakangan ini. Anggota salah satu sub kelompok organisasi Reddit bertekad memenjarakan Soros pada 26 November. Mereka akan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Soros Fund Management di Manhattan dan New York City serta kantor Open Society Foundation di Baltimore.

The Open Society Foundation menyebut isu Soros membiayai demo anti-Trump adalah fiksi. Namun, pengurus yayasan itu mengatakan ada banyak unjuk rasa yang diorganisir oleh banyak kelompok. Mereka tak memungkiri ada kemungkinan sejumlah kelompok yang dibantu pendanaannya oleh yayasan filantrofi Soros terlibat dalam demonstrasi anti-Trump.

"Banyak sekali kabar keliru tentang Soros dan Open Society Foundation mendanai aksi protes. Berita itu muncul sejak Pilpres AS. Informasi itu tidak benar," kata Presiden Yayasan Chris Stone. Ia menegaskan satu-satunya gagasan yang akan dicukongi Soros melalui yayasannya itu adalah untuk merespons ujaran kebincian dan tindakan kriminal terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement